Beijing, Radio Bharata Online - Perwakilan bisnis Australia yang menghadiri Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok atau China International Fair for Trade in Services (CIFTIS) menyatakan bahwa tujuan mereka berpartisipasi dalam acara ini bukan hanya untuk melanjutkan kerja sama yang telah terjalin dengan mitra Tiongkok, tetapi juga untuk menjajaki area kolaborasi baru.
CIFTIS 2025 resmi dibuka di Beijing pada hari Rabu (10/9), dengan tema "Rangkul Teknologi Cerdas, Berdayakan Perdagangan Jasa".
Acara yang berlangsung selama lima hari itu menampilkan partisipasi dari lebih dari 70 negara dan organisasi internasional, dengan hampir 2.000 perusahaan yang berencana untuk berpameran secara langsung, termasuk hampir 500 perusahaan Fortune Global 500 dan perusahaan-perusahaan internasional terkemuka.
Berbicara dengan China Global Television Network menjelang acara tahun ini, Dale Pinto, Presiden dan Ketua Dewan CPA Australia, salah satu badan akuntansi profesional terbesar di dunia, berbagi pengamatan dan wawasannya.
"Salah satu prinsip utama kami adalah menjadi mitra untuk kemajuan. Kami bermain dalam jangka panjang. Jadi, salah satu tujuan kami di sini adalah membangun kolaborasi yang telah kami capai. Singkatnya, jelas bahwa membangun profil kami adalah alasan kami di sini. Namun, sebenarnya, tujuan kami adalah membangun kolaborasi, memelihara hubungan yang telah kami jalin tahun lalu ketika kami pertama kali berada di sini, dan membangun hubungan baru serta melanjutkannya di masa depan," ujar Dale Pinto.
Ketika membahas cara meningkatkan tata kelola global di tengah meningkatnya proteksionisme, beliau menekankan bahwa Perjanjian Perdagangan Bebas Tiongkok-Australia yang telah berusia satu dekade menjadi model penting.
"Jadi, kebutuhan akan kolaborasi—terutama di masa-masa yang bergejolak, penuh ketidakpastian geopolitik, atau di mana terdapat peningkatan risiko—menjadi sangat penting karena jika kita bekerja sama, saya yakin kita dapat bergerak maju dengan cara yang positif. Jadi, bagi kami, perjanjian Tiongkok adalah contoh yang baik. Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar kami selama 16 tahun. Jadi, kami telah menjalin hubungan yang panjang. Jadi, dalam kasus Australia dan Tiongkok, saya yakin hubungan ini akan semakin kuat," jelasnya.