Kamis, 20 Februari 2025 16:15:10 WIB
Pejabat: Tarif AS atas Barang-Barang Tiongkok Melanggar Aturan WTO
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Zhu Bing, Direktur Departemen Administrasi Investasi Asing di bawah Kementerian Perdagangan Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Tarif tambahan yang dikenakan Amerika Serikat terhadap barang-barang Tiongkok merupakan pelanggaran terhadap aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), kata seorang pejabat Kementerian Perdagangan Tiongkok di Beijing pada hari Kamis (20/2).
Pada konferensi pers yang merinci upaya Tiongkok untuk menstabilkan investasi asing pada tahun 2025, Zhu Bing, Direktur Departemen Administrasi Investasi Asing di bawah Kementerian Perdagangan Tiongkok, memberikan penilaiannya ketika diminta untuk mengomentari tarif tambahan sebesar 10 persen yang dikenakan oleh pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, terhadap barang-barang yang diimpor dari Tiongkok.
"Hari ini, saya ingin menegaskan kembali bahwa tarif tambahan AS tersebut sangat melanggar aturan WTO. Tarif tersebut tidak hanya gagal mengatasi masalah AS sendiri, tetapi juga merusak kerja sama ekonomi dan perdagangan normal Tiongkok-AS. Pendekatan ini tidak kondusif bagi pengembangan perusahaan-perusahaan dengan investasi asing di Tiongkok, termasuk bisnis milik AS, dan akan mengganggu keputusan investasi perusahaan-perusahaan multinasional," katanya.
Meski demikian, pejabat tersebut menekankan bahwa perusahaan asing masih memandang pasar Tiongkok secara positif dan bersemangat untuk memanfaatkan potensinya secara penuh.
"Pada saat yang sama, saya ingin mengatakan bahwa fondasi ekonomi Tiongkok stabil, dengan banyak keunggulan, ketahanan yang kuat, dan potensi yang besar. Tren positif jangka panjang dan kondisi yang mendukung pertumbuhan ekonomi tidak akan berubah. Banyak perusahaan multinasional memiliki pandangan yang kuat terhadap prospek pembangunan jangka panjang Tiongkok dan bersemangat untuk menjelajahi pasar Tiongkok. Kami akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan bisnis kelas dunia, yang memungkinkan lebih banyak perusahaan asing untuk berbagi peluang pertumbuhan dengan lebih baik," jelas Zhu.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB

Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB

Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB

Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB

Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB

Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
