Jumat, 23 September 2022 9:3:59 WIB
Sejumlah Negara Kecam Tindakan Hegemonis AS yang Mengenakan Sanksi Sepihak
Sosial Budaya
Angga Mardiansyah
Ilustrasi Sejumlah Negara Kecam Tindakan Hegemonis AS yang Mengenakan Sanksi Sepihak
Pada hari Rabu lalu (21/9), debat umum sidang Majelis Umum PBB ke-77 memasuki hari kedua, sejumlah pemimpin mancanegara dalam pidatonya turut mengecam tindakan hegemonis Amerika Serikat yang mengenakan sanksi sepihak terhadap negara lain, dan menentang tindakan ilegal AS yang mengintervensi urusan dalam negeri negara lain.
Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi dalam pidatonya menyatakan, Iran ‘tidak berupaya membuat atau memperoleh senjata nuklir,’ sebaliknya, justru AS-lah yang sedang meniginjak-injak perjanjian nuklir Iran. Dia mengecam keras perbuatan AS yang menggunakan hegemonisme dan mengenakan sanksi sepihak untuk membatasi pembangunan negara lain.
Raisi menyatakan, unilateralisme telah disalahgunakan menjadi alat untuk menindas sejumlah negara, AS secara selektif menargetkan beberapa negara, AS tidak bisa menerima bahwa negara-negara tersebut memiliki hak pembangunan yang mandiri dan independen, AS pun selalu mengaburkan aksi militernya dengan atas nama memelihara keamanan.
Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez dalam pidatonya mengkritik aksi blokade ekonomi, bisnis dan moneter yang terus dilakukan AS terhadap Kuba, hal tersebut dengan serius merugikan perkembangan ekonomi Kuba. “Pemerintah AS sedang memberi tekanan yang lebih keras kepada pemerintah, lembaga bank dan perusahaan mancanegara yang berhubungan dengan Kuba, merampas seluruh sumber pendapatan devisa Kuba agar ekonomi Kuba jatuh, ekonomi Kuba sedang mengalami tekanan yang luar biasa,” ujar Rodriguez.
Presiden Namibia Hage Geingob dalam pidatonya mengimbau AS untuk mencabut sanksi ilegalnya dan menghormati hak pembangunan rakyat Zimbabwe. Sejak tahun 2001, AS sudah mengenakan sanksi ilegal selama 20 tahun terhadap Zimbabwe, hal tersebut telah dengan serius merusak kemampuan Zimbabwe untuk mengembangkan ekonomi dan memperbaiki kesejahteraan rakyatnya, serta telah menghambat upaya kawasan Afrika Selatan memperdalam kerja sama dan merealisasi pembangunan bersamanya.
Pewarta : CRI
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
