Sabtu, 3 April 2021 10:29:5 WIB
Serangan di Gedung Capitol Biden Berduka-Perintahkan Bendera Setengah Tiang
Sosial Budaya
Agsan Prawira
Presiden AS Joe Biden (Foto: AFP/MANDEL NGAN)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan istrinya, Jill Biden berduka atas meninggalnya seorang polisi karena diserang seorang pria di gedung Capitol pada Jumat (2/4) waktu setempat. Serangan itu juga membuat seorang polisi lainnya terluka dan kini dirawat di rumah sakit.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (3/4/2021), Biden menyampaikan kesedihan atas serangan itu.
"Jill dan saya bersedih mengetahui serangan brutal pada pos pemeriksaan keamanan di area Capitol AS, yang menewaskan polisi Capitol William Evans dan membuat petugas lainnya berjuang untuk hidup," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Diketahui bahwa insiden maut itu terjadi saat seorang pria menabrakkan mobil sedan berwarna biru ke dua petugas kepolisian gedung Capitol pada Jumat (2/4) sekitar pukul 13.00 waktu setempat.Biden juga menyampaikan "belasungkawa mendalam kepada keluarga Petugas Evans, dan semua orang yang berduka atas kehilangannya". Biden menambahkan bahwa dirinya telah memerintahkan bendera di Gedung Putih untuk diturunkan menjadi setengah tiang.
Insiden itu menyebabkan seorang polisi meninggal dan seorang polisi lainnya luka-luka. Pelaku sendiri tewas ditembak aparat saat keluar dari kendaraan sambil memegang sebilah pisau. Dia meninggal di rumah sakit sekitar pukul 13.30 siang.
Menurut BBC yang mengutip dua sumber penegak hukum yang terlibat dalam penyelidikan insiden ini, pelaku penyerangan gedung Capitol tersebut adalah Noah Green, pria berusia 25 tahun asal Indiana.Akibat peristiwa ini, seluruh area gedung Capitol sempat di-lockdown, di mana seluruh pegawai tidak diperkenankan untuk keluar dan masuk. Namun, beberapa jam kemudian, lockdown dicabut setelah petugas memastikan tidak ada ancaman lain.
Kedua sumber itu mengatakan bahwa tidak ada informasi sebelumnya tentang dia yang ditemukan di database polisi. Tidak disebutkan lebih detail mengenai pria tersebut. Belum diketahui mengenai motif penyerangan tersebut.
Dalam sebuah posting dari pertengahan Maret di halaman Facebook yang sekarang sudah dihapus, Green menulis bahwa dia baru-baru ini meninggalkan pekerjaannya, "sebagian karena penderitaan, tetapi pada akhirnya, untuk mencari perjalanan spiritual".
Dia menambahkan bahwa dia telah menderita "efek samping obat-obatan yang saya konsumsi tanpa sadar" dan menulis secara ekstensif tentang minatnya pada organisasi agama nasionalis kulit hitam, Nation of Islam.
Seorang juru bicara Facebook mengonfirmasi kepada BBC bahwa halaman itu memang milik Green.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
