Senin, 12 September 2022 2:1:2 WIB

Sejak zaman kuno

Sosial Budaya

Agsan

BEIJING,  Radio Bharata Online - Lentera putih berbentuk bulat di atas 33 "perahu bulan" dinyalakan di Danau Barat yang ikonik di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang di China timur pada Sabtu malam.  Pertemuan tersebut merupakan puncak dari kegiatan penyembahan bulan untuk merayakan salah satu festival tradisional terpenting di Tiongkok, Festival Pertengahan Musim Gugur, yang jatuh pada hari Sabtu tahun ini.

Festival ini biasanya ditandai dengan reuni keluarga, menikmati pemandangan bulan purnama, dan makan kue bulan.

Sejak zaman kuno, Festival Pertengahan Musim Gugur memiliki kebiasaan pemujaan bulan. Hari ini, orang masih menyembah bulan selama festival untuk mengungkapkan harapan baik untuk rumah dan negara dan harapan yang tulus untuk kehidupan yang bahagia.

Sejumlah kegiatan budaya untuk merayakan acara tersebut juga berlangsung di bagian lain Tiongkok.

Di Kota Chongqing, China barat daya, lampu "kelinci giok" berwarna-warni dan lampu berbentuk bulan raksasa menerangi dek observasi puncak bukit di jalan tua Longmenhao.

Selain itu, pecinta hanfu kota, pakaian tradisional dari kelompok etnis Han, juga berkumpul di jalan tua yang didekorasi dengan cermat pada Sabtu malam untuk menikmati festival.

Dengan lampu terang dan udara yang dipenuhi dengan aroma bunga osmanthus di seberang jalan, penduduk yang mengenakan hanfu, beberapa dengan lentera bunga, berjalan-jalan. Ini melengkapi jalan vintage dengan banyak bangunan tua.

"Jalan tua tidak hanya memiliki lampu yang indah tetapi juga mempertahankan arsitektur tradisional yang menampilkan batu bata dan ubin biru Cina. Anda tidak akan merasa tidak cocok berjalan di sini," kata Deng Yuhua, seorang warga Chongqing.

Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini juga bertepatan dengan Hari Guru di Tiongkok. Karena orang Tionghoa memiliki rasa hormat tradisional yang sama terhadap guru seperti yang mereka lakukan terhadap keluarga, banyak yang memutuskan untuk merayakannya lebih besar dari biasanya.

Guo Jiguang, 60 tahun, berasal dari Provinsi Fujian, Tiongkok timur, dan dulunya adalah seorang guru. Ia juga seorang praktisi kerajinan "Kue Fumao", suatu bentuk warisan budaya takbenda dari Fujian.

Untuk merayakan festival ganda, Guo merancang kue bulan khusus dengan empat karakter Cina, yang berarti "Mengingat guru Anda," yang dipahat di permukaan.

Dia telah membuat sekitar 60.000 kue bulan seperti itu dan memutuskan untuk memberikannya kepada guru-guru setempat sebagai hadiah. "Orang tua memberi kami kehidupan, teman memberi kami dukungan, dan guru memberi kami pengetahuan dan bimbingan. Mereka adalah orang terpenting dalam hidup kami. Itu keyakinan saya," kata Guo.

Selama dekade terakhir, lebih dari 4.500 guru di seluruh negeri telah diberikan penghargaan di tingkat nasional atas profesionalisme dan dedikasi mereka terhadap pendidikan.

"Pertemuan dua festival adalah kesempatan langka dan berharga. Rasanya indah melihat berbagai nilai tradisional Tiongkok dirayakan secara harmonis di bawah bulan purnama," kata Wan Jianzhong, seorang profesor di Sekolah Bahasa dan Sastra Tionghoa di Beijing Normal University.

Pewarta: Xinhua

Komentar