Selasa, 23 Februari 2021 8:34:48 WIB
Pembangkit Nuklir Fukushima Laporkan Kerusakan Baru Usai Gempa
Sosial Budaya
Agsan Prawira
Ilustrasi -- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima (Foto: AP/Kyodo)
Tokyo -
Operator pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima menyebut ada dua seismometer pada salah satu dari tiga reaktornya yang rusak sejak tahun lalu. Seismometer itu juga tidak dapat mengumpulkan data ketika gempa melanda Fukushima pada awal Februari lalu.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (23/2/2021), pengakuan tersebut menimbulkan pertanyaan baru apakah manajemen risiko perusahaan operator pembangkit nuklir Fukushima telah meningkat sejak tsunami dahsyat di Jepang tahun 2011 lalu.
Dalam pertemuan Otoritas Regulasi Nuklir yang dilaksanakan pada Senin (22/2), terungkap bahwa seismometer di pembangkit nuklir itu tidak berfungsi. Pertemuan itu dilakukan untuk membahas kerusakan baru di pembangkit nuklir akibat gempa berkekuatan Magnitudo 7,3 yang melanda wilayah itu pada 13 Februari lalu.
Operator pembangkit nuklir Fukushima, Tokyo Electric Power Co (TEPCO), telah berulang kali dikritik karena menutup-nutupi dan menunda pengungkapan masalah di pembangkit nuklirnya.Terungkap bahwa air pendingin dan tingkat tekanan menurun di reaktor Unit 1 dan 3, yang menunjukkan kerusakan tambahan.
Saat ditanya mengapa mereka tidak memiliki data seismologi dari reaktor Unit 3 saat gempa Fukushima, TEPCO mengakui kedua seismometernya telah rusak - satu pada bulan Juli dan lainnya pada bulan Oktober - dan tidak pernah diperbaiki.
TEPCO juga mengatakan bahwa seismometer sama sekali tidak berfungsi setelah dua reaktor selamat dari Tsunami tahun 2011. Meski diketahui rusak, TEPCO tidak pernah melakukan penggantian seismometer.
Selama pertemuan itu, pejabat regulator mengatakan mereka khawatir dengan menurunnya level air dan tekanan di Unit 1 dan 3 akibat gempa. Dikhawatirkan gempa telah memperluas kerusakan yang ada atau membuka jalur kebocoran baru, dan mendesak utilitas untuk menutupnya dan memeriksa apakah ada peningkatan radiasi di air tanah di sekitar gedung reaktor.
TEPCO mengatakan sejauh ini tidak ada kelainan yang terdeteksi pada sampel air.
Sejak bencana tahun 2011, air pendingin terus-menerus keluar ke ruang bawah tanah gedung reaktor dan turbin. Volumenya terus meningkat saat air tanah merembes masuk.
Air tanah itu kemudian dipompa dan diolah, kemudian sebagian digunakan kembali sebagai air pendingin, sedangkan sisanya disimpan di sekitar 1.000 tangki lainnya.
TEPCO awalnya melaporkan tidak ada masalah di pabrik tersebut saat gempa terjadi lagi. Namun hari Senin lalu (22/2) dikatakan sekitar 20 tangki telah rusak sedikit karena gempa, wadah penyimpanan yang menampung limbah radioaktif miring, dan trotoar aspal di pabrik itu retak.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
