Rabu, 7 Juni 2023 10:3:52 WIB
Dua patung Buddha Dinasti Ming ditemukan dari luar daratan Tiongkok
Tiongkok
Endro

Biro Anti-Penyelundupan Bea Cukai Beijing telah berhasil menemukan kembali dua patung Buddha yang berharga dari Dinasti Ming, yang dibawa keluar dari daratan Tiongkok secara ilegal. Foto: Bea Cukai Beijing
BEIJING, Radio Bharata Online - Biro Anti-Penyelundupan Bea Cukai Beijing, berhasil menemukan kembali dua patung Buddha berharga dari Dinasti Ming, yang secara ilegal dibawa keluar dari daratan Tiongkok.
Petugas Biro Anti-Penyelundupan Bea Cukai Beijing, Bea Cukai Bandara Daxing, dan Kejaksaan Rakyat Beijing, berpartisipasi dalam upacara serah terima peninggalan budaya yang ditemukan, yang berlangsung di terminal Bandara Internasional Daxing.
Sebelumnya pada bulan Desember 2020, Biro Anti-Penyelundupan Bea Cukai Beijing, mengendus adanya upaya penyelundupan dua patung Buddha secara ilegal, dari daratan Tiongkok melalui Shenzhen, Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan, dan dibawa ke Hong Kong.
Menurut penilaian ahli, kedua patung Buddha tersebut diidentifikasi sebagai patung perunggu berlapis emas Buddha Shakyamuni, dan patung perunggu berlapis emas Buddha Shakyamuni yang sedang mengenakan mahkota. Kedua patung tersebut dipastikan sebagai peninggalan budaya dari Dinasti Ming.
Kedua patung Buddha ini menggabungkan gaya artistik Buddhisme Tibet dan seni pahat Tiongkok Han, berfungsi sebagai objek pemujaan. Kedua patung ini memiliki karakteristik yang berbeda pada masanya dan memiliki nilai yang signifikan untuk penelitian agama Buddha. Kedua patung ini diklasifikasikan sebagai peninggalan budaya, yang sangat dilarang untuk dibawa keluar dari daratan Tiongkok.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bea Cukai Beijing secara aktif melakukan operasi khusus untuk memerangi penyelundupan peninggalan budaya, dan telah mengingatkan masyarakat bahwa setiap tindakan penyelundupan ke luar negeri adalah ilegal.
Menurut Hukum Pidana Tiongkok, mereka yang terlibat dalam penyelundupan peninggalan budaya, dapat menghadapi hukuman maksimum penjara seumur hidup jika situasinya sangat parah. (Global Times)
Komentar
Berita Lainnya
Xi Jinping: Biar Semua Orang Lansia Mempunyai Kehidupan Masa Tua Yang Berbahagia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:14:40 WIB

Hasil Studi Ilmuwan Tiongkok, Minum Teh Setiap Hari Turunkan Risiko Diabetes Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:21:52 WIB

Tiongkok Produksi Kereta Api Hibrid yang BebasPolusi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Tiongkok Perkirakan Jual 68,5 Juta Tiket Kereta Selama Libur Hari Nasional Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:42:10 WIB

Tiongkok: Perlu Bersama Lindungi Fasilitas Infrastruktur Lintas Negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Padi Hemat Air Bantu Petani Panen Melimpah di Tengah Kekeringan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Lanjutkan Balapan di Musim 2023, Zhou Guanyu Ingin Bawa Semangat dan Budaya Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok Larang Rokok Elektrik Rasa Buah dalam Peningkatan Regulasi Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:14:12 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Setengah komunitas pedesaan di Tiongkok tercakup layanan perawatan lansia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:49:6 WIB

Guangzhou: Gerbang maritim Tiongkok ke dunia sejak zaman kuno Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:10:22 WIB

Tiongkok kalahkan Slovenia dan AS di Kejuaraan Tenis Meja Beregu Dunia Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:20:34 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB

Sinopec Tiongkok ingin hapus daftar ADS dari London Stock Exchange Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:50:46 WIB
