Jumat, 4 Agustus 2023 13:34:13 WIB
Baru-baru ini viral kabar seorang anak di Tangerang Selatan terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) Ia diduga kena ISPA akibat paparan asap pembakaran sampah oleh warga di lingkungan rumahnya
Kesehatan
Bagas Sumarlan - Radio Bharata Online

Ilustrasi. Dokter ingatkan bahaya paparan asap pembakaran sampah yang terjadi terus-menerus terhadap kesehatan anak. (iStockphoto/kwanchaichaiudom)
Radio Baharata Online - Baru-baru ini viral kabar seorang anak di Tangerang Selatan terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Ia diduga kena ISPA akibat paparan asap pembakaran sampah oleh warga di lingkungan rumahnya.
Ketua Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kurniawan Taufiq Kadafi, mengingatkan akan bahaya paparan asap pembakaran sampah yang terjadi terus-menerus. Salah satunya adalah masalah penyakit ISPA yang kian sulit untuk diobati.
"Kalau paparannya sering terjadi terus-menerus, tentunya akan menimbulkan kerusakan yang sifatnya lebih sulit untuk diatasi," kata Kurniawan melalui sambung telepon kepada CNNIndonesia TV, Jumat (4/8).
Kata dia, bahan sampah yang dibakar seperti kayu, plastik, atau kertas akan melepaskan zat kimia beracun yang berbahaya bagi organ tubuh manusia, tak terkecuali anak. Zat beracun yang dihasilkan dari pembakaran sampah di antaranya dioksin, nitrogen oksida, sulfur oksida, dan karbon monoksida.
"Karbon monoksida ini enggak tampak, tapi bisa menyebabkan anak jadi mual dan pusing. Atau sulfur oksida yang bisa menyebabkan infeksi pada sistem saluran pernapasan juga," jelasnya, di kutip dari CNN Indonesia.com.
Menurut Kurniawan, semakin kecil paparan asap dari pembakaran sampah, maka semakin besar pula peluang anak pulih dari ISPA.
Ia pun mengingatkan para orang tua untuk mewaspadai gejala infeksi saluran pernapasan pada anak. Infeksi saluran pernapasan sendiri terbagi menjadi 2.
Yang pertama infeksi saluran pernapasan atas yang hanya menyerang hidung hingga tenggorokan. Selanjutnya adalah infeksi saluran pernapasan bawah, yang menyerang sistem pernapasan sampai ke paru-paru.
"Semisal anaknya mengalami sesak, napasnya cepat, ada tarikan pada dinding dada, itu bisa didapatkan pada anak-anak [ISPA]," paparnya.
Karena itu ia mengingatkan semua pihak dari berbagai sektor untuk serius menghadapi persoalan ISPA pada anak karena asap pembakaran sampah. Dalam hal ini, kata dia, bisa dimulai dari keluarga di rumah. Misal, membuat pilihan untuk tidak membakar sampah karena ada efek yang membahayakan bagi kesehatan.
"Yang kedua bagaimana cara mencegahnya, dengan adanya anak punya habit pakai masker, maka habit ini dipertahankan."
Komentar
Berita Lainnya
Singapura dihadang subvarian Omicron baru yakni XBB Yang kembali meningkat hingga melampaui 9 ribu kasus per hari Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi masalah kesehatan global yang besar Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Tidak jarang beredar mitos terkait penyebab kanker payudara pada wanita Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Terkait laporan adanya 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Dalam upaya menangani kasus gagal ginjal akut pada anak Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

Banyak orang merasa menurunkan berat badan begitu sulit Memutuskan apa yang harus dimasak setiap hari juga sulit Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Delta Sungai Yangtze kini menjadi salah satu pusat ekonomi di Tiongkok Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB