Senin, 21 Juni 2021 6:10:31 WIB
WHO Sebut Varian Delta Akan Mendominasi Kasus Covid
Sosial Budaya
Kinar Lestari
Ilustrasi. Sejumlah negara waspada corona varian Delta. (AFP/MOHD RASFAN)
Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan mengatakan varian Delta dari virus corona akan menjadi jenis yang dominan secara global.
"Varian Delta sedang dalam proses menjadi varian dominan secara global karena peningkatan transmisibilitasnya (penularan)," ujar Swaminathan dalam konferensi pers, Jumat (18/6) mengutip Reuters.
Sejumlah negara di Eropa tengah mengalami lonjakan kasus, salah satu penyebabnya karena varian yang pertama kali teridentifikasi di India itu.
Di Inggris misalnya, pejabat kesehatan melaporkan peningkatan kasus Covid-19 dengan varian Delta. Menurut data Kesehatan Masyarakat Inggris, total kasus Covid-dengan varian tersebut mencapai 75.953.
Sementara pejabat kesehatan Jerman menyatakan varian Delta akan segera menjadi varian dominan meskipun vaksinasi di negara itu meningkat.
Rusia, khususnya di Kota Moskow juga mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang tajam. Sebagian besar kasus itu berkaitan dengan varian Delta, sehingga memicu ketakutan akan gelombang ketiga.
Tak hanya fokus di Eropa, salah satu pejabat WHO mengatakan Afrika tetap menjadi area yang menjadi perhatian, meskipun hanya menyumbang sekitar 5 persen dari infeksi global dan 2 persen untuk angka kematian.
Kepala program darurat WHO Mike Ryan menyatakan kasus Covid-19 baru di Namibia, Sierra Leone, Liberia dan Rwanda telah melonjak pada minggu lalu, sementara akses vaksin masih sangat minim.
"Ini kawasan yang sangat, sangat memprihatinkan," kata Ryan.
"Realitasnya bahwa di era berbagai varian, dengan peningkatan penularan, kami telah meninggalkan sebagian besar populasi, populasi yang rentan di Afrika, tidak terlindungi oleh vaksin."
Hingga kini, menurut data Worldometer, total kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai 179 juta lebih infeksi dan jumlah kematian sebanyak 3.882.080 jiwa.
Amerika masih menduduki posisi pertama dengan kasus Covid-19 terbanyak, disusul India, Brasil dan Prancis.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
