Rabu, 24 Februari 2021 4:13:47 WIB
Turki Tuduh Yunani Kirim Jet Tempur ke Laut Mediterania
Sosial Budaya
Kinar Lestari
Ilustrasi jet tempur Yunani di Laut Mediterania Timur. (Foto: AP/Uncredited)
Ketegangan antara Turki dan Yunani kembali terjadi setelah Athena mengirim jet tempur ke Laut Aegea di Mediterania Timur pada Selasa (23/2). Turki menuduh keberadaan jet tempur Yunani telah mengganggu kapal mereka di sana.
Sumber kementerian pertahanan Turki mengatakan empat jet tempur F-16 Yunani terlibat dalam "tindakan provokatif" dan "mengganggu kapal Cesme" di perairan internasional Aegean utara. Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar menyayangkan keberadaan jet tempur Yunani di daerah tersebut.
"Sayangnya, ini adalah salah satu gangguan yang sering dilakukan oleh tetangga kami di Yunani," kata Akar di Ankara.
Sumber pertahanan Turki juga menyebut salah satu pesawat Yunani menjatuhkan sekam kartrid berjarak 3,7 kilometer laut dari kapal Turki. Kartrid digunakan untuk membingungkan atau menonaktifkan radar lawan.
Sementara Kementerian Pertahanan Yunani membantah tudingan Turki. Pihaknya mengatakan angkatan udara mereka sedang melakukan latihan militer dan berada cukup jauh dari kapal Turki.
"Tidak ada jet tempur Yunani yang terbang di dekat kapal Turki," kata Kementerian Pertahanan Yunani, dikutip dari AFP.
Kemunculan kapal Yunani itu tak pelak memicu ketegangan antara kedua pihak. Turki mengumumkan bahwa kapal Cesme akan melakukan survei hidrografi dari 18 Februari hingga 2 Maret.
Juru Bicara Pemerintah Yunani Christos Tarantilis menyebutnya "langkah yang tidak perlu yang tidak membantu sentimen positif".
Akar membela tindakan Turki, ia bersikeras survei itu "sepenuhnya aktivitas hidrografi, teknis" dan mengatakan Yunani telah melakukan pekerjaan serupa di masa lalu.
"Turki selalu terbuka untuk berdialog," ujar Akar.
Ketegangan antara kedua negara terjadi selama beberapa bulan terakhir ketika keduanya berkeras mengirim kapal ke Laut Mediterania Timur yang menjadi sengketa antara keduanya. Pada akhir 2020 lalu, Yunani dibuat murka setelah Turki berencana mengirim kembali kapal penelitian Oruc Reis untuk eksplorasi minyak dan gas.
Bulan lalu untuk pertama kalinya pejabat Turki dan Yunani melakukan pembicaraan terkait eksplorasi di Turki. Hingga saat ini, pertemuan tersebut belum berhasil melahirkan terobosan tetapi muncul kesepakatan untuk melanjutkan pembicaraan di Athena.
Kementerian luar negeri Yunani mengatakan pembicaraan berikutnya di cnnindonesia.comAthena akan digelar awal Maret, sembari menunggu jawaban dari Turki.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
