Kamis, 9 Juni 2022 0:56:50 WIB
Politikus AS Menjelaskan Kebohongannya Terkait Xinjiang
Sosial Budaya
Agsan
White House Amerika Serikat, Washington DC
“Xinjiang tidak bermasalah, kami sangat jelas bagi ini, tapi pemanasan masalah kerja paksa, genosida ras dan HAM di Xinjiang adalah salah satu tindakan efektif, dengan tujuannya membuat pemerintah Tiongkok terperosok dalam kesulitan”. Kata-kata mantan diplomat AS untuk Tiongkok tersebut sekali lagi memperbarui pemahaman publik terhadap sejumlah politikus AS yang terbiasa berbohong tanpa batasnya.
Dikabarkan, untuk mendapat dukungan dan kerja sama dari perusahaan-prusahaan AS, mantan penanggung jawab urusan ekonomi dan politik dari Konsulat AS untuk Guangzhou Tiongkok Sheila Carey dan Andrew Chira dalam sebuah pesta koktail tertutup mengungkapkan intriknya untuk memainkan kartu Xinjiang. Para peserta pesta itu secara tidak terbuka mengecamnya sangat gila, karena pembuatan rumor terkait Xinjiang tidak mungkin mendatangkan keuntungan kepada mereka.
Jika hal itu terbukti benar, masyarakat tidak akan merasa di luar dugaan, karena ‘kejujuran AS’ bukan hanya sekali saja. Membuat rumor, memfitnah, berbohong, menyebarluaskan kabar palsu... kegiatan-kegiatan AS terkait masalah Xinjiang sama sekali tidak mempunyai garis batas. Justru pada akhir bulan Mei lalu, AS sekali lagi membuat lelucon politik terhadap kunjungan utusan senior HAM PBB Veronica Michelle Bachelet Jeria ke Tiongkok, Departemen Luar Negeri AS memfitnah kunjungannya terbatas dan dimanipulasi, bahkan media sosial AS menuntut Bachelet meletakkan jabatannya.
Peribahasa Barat berbunyi, jika kamu berbohong, jadi akan membuat seratus kebohongan untuk menutupinya. Maka betapa banyak kebohongan tidak akan menyangkal kenyataan Xinjiang yang sosialnya stabil dan makmur, rakyatnya hidup dan bekerja dengan bahagia.
Menurut data statistik yang diumumkan pemerintah setempat Xinjiang, antara bulan Januari sampai Mei tahun 2022, di kota-kota Xinjiang bertambah 263 lapangan kerja baru, atau setara 57,17 persen dari target 460 ribu lowongan kerja sepanjang tahun. Di latar belakang menurunnya ekonomi dan lonjakan kasus wabah virus corona, prestasi ini sangat sulit tercapai. Rakyat Xinjiang menunjukkan, dirinya mendapat kehidupan yang sejahtera melalui rajin bekerja, ini mana mungkin perlu diaksa? AS yang membuat kebohongan justru bertujuan menindas perkembangan ekonomi Xinjiang dari rantai industri dan rantai pasokan supaya mencegah proses modernisasi sosial dan ekonomi Xinjiang.
Adalah masuk akal jika masyarakat meragukan ‘kepedulian’ AS terhadap kaum Muslim Xinjiang, pada hal ‘perang anti teror’ yang dilancarkan oleh AS telah mengakibatkan banyak korban tewas dan cedera. Memang politikus AS perlu menjelaskan dengan sebaik-baiknya terkait kebohongannya terhadap Xinjiang.
https://indonesian.cri.cn/2022/06/08/ARTIKPDuASqAQ7tiInPLDl7q220608.shtml
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
