Kamis, 22 Mei 2025 17:1:41 WIB

Pemantauan dan Peringatan Dini Pastikan Koeksistensi Harmonis antara Penduduk Desa dan Gajah di Barat Daya Tiongkok
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Yang Suoqie, Pemantau Gajah (CMG)

Yunnan, Radio Bharata Online - Penduduk desa di Provinsi Yunnan, barat daya Tiongkok kini hidup berdampingan secara harmonis dengan gajah Asia liar berkat upaya pemantauan dan peringatan dini dari pemerintah setempat.

Pada awal tahun ini, kawanan 15 gajah berjalan menuruni bukit menuju ladang tebu di Daerah Otonomi Lancang Lahu, Yunnan, lalu berpesta dengan tanaman yang baru matang selama beberapa hari.

"Mereka beristirahat di hutan dekat ladang tebu, sehingga begitu mereka keluar dari hutan, mereka dapat menikmati tebu," kata Yang Suoqie, Pemantau Gajah.

"Kami memperkuat patroli, pencegahan, dan pengendalian, serta memasang beberapa rambu untuk memperingatkan orang-orang agar menjauh dari area yang terdapat aktivitas gajah liar. Kami juga meminta mereka untuk tidak mengusir, menonton, atau mengambil foto gajah sesuai prinsip hidup berdampingan secara harmonis antara manusia dan gajah," ungkap Zhong Lushi, Wakil Kepala Polisi dan Kepala Kantor Polisi Kota Setempat.

Pemerintah setempat juga telah menetapkan asuransi tanggung jawab publik atas insiden satwa liar untuk mengganti kerugian petani tebu yang disebabkan oleh gajah.

Di Kabupaten Mengla, Prefektur Otonomi Xishuangbanna Dai, Yunnan, habitat utama gajah Asia lainnya, kawanan 42 gajah terlihat mencari makan dan bermain-main di luar wilayah rumah mereka oleh para pemantau awal tahun ini.

Untuk mencegah potensi konflik antara hewan liar dan penduduk desa setempat, para pemantau mengeluarkan peringatan dini dan menghubungi polisi setempat untuk meminta bantuan.

"Saya telah menggunakan pesawat nirawak untuk memantau kawanan gajah. Sementara itu, saya menggunakan ponsel untuk memberi tahu penduduk desa tentang arah pergerakan gajah dan mengeluarkan peringatan pada aplikasi seluler untuk memberi tahu mereka agar berhati-hati," ujar Li Jie, Pemantau Gajah.

"Setelah menerima panggilan, kami akan segera mengirim personel untuk bergegas ke lokasi guna memastikan keselamatan manusia dan gajah. Melalui kerja sama yang erat dengan para pemantau, kami telah secara efektif memastikan kehidupan penduduk di sekitar tidak terpengaruh," kata Tan Jun, Instruktur Kantor Polisi Setempat.

Kemudian, kawanan gajah kembali ke cagar alam tanpa menimbulkan masalah.

Gajah Asia menerima perlindungan kelas satu di Tiongkok dan populasinya di negara tersebut telah meningkat dua kali lipat dari sekitar 150 pada tahun 1980-an menjadi lebih dari 300 saat ini berkat meningkatnya upaya konservasi di negara tersebut.

Komentar

Berita Lainnya