Senin, 11 Juli 2022 18:2:48 WIB

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam pidatonya di Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Senin (11/7/2022) menegaskan pentingnya keterbukaan dan toleransi bagi pembangunan suatu negara\r\n\r\nBerikut kutipan pidatonya:
Sosial Budaya

Andy Qiu

banner

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (Foto: Fikrie Fajrian / Bharata Online)

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dalam pidatonya di Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Senin (11/7/2022) menegaskan pentingnya keterbukaan dan toleransi bagi pembangunan suatu negara.

\r\n\r\n

Berikut kutipan pidatonya:

\r\n\r\n

"... Sejak tahun 1950-an kita menciptakan perdamaian di wilayah kita sehingga kita semua bisa menikmati perdamaian tanpa membedakan besar-kecil, kuat-lemahnya suatu negara. Bangsa Asia memiliki rasa senasib sepenanggungan. Kita sama-sama pernah  menderita akibat penjajahan. Kita meraih kemerdekaan melalui perjuangan yang berat.

\r\n\r\n

Kita akan selalu berpegang teguh pada prinsip keterbukaan dan toleransi. Keterbukaan dan toleransi telah warisan bagi perdamaian dan merupakan kunci terciptanya keajaiban ekonomi di wilayah kita.

\r\n\r\n

Lebih dari 60 tahun yang lalu dalam Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung, negara-negara mendeklarasikan Bhinneka Tunggal Ika dan hidup berdampingan secara damai. Sejak berkahirnya Perang Dingin, sebagai pelopor globalisasi dan perdagangan bebas, negara-negara dalam wilayah kita telah menampilkan keterbukaan yang besar bagi dunia, saling mendukung dan berjuang bersama untuk mewujudkan ekonomi Asia tinggal landas.

\r\n\r\n

Walaupun tren globalisasi mengalami perlambatan, namun itu hanya bersifat sementara. Ketertutupan dan isolasi hanya akan menciptakan kekakuan dan keterbelakangan. Toleransi dan keterbukaan baru akan menghasilkan keuntungan bersama. Kita perlu berpegang teguh pada rukun dan damai dalam keberagaman, dan menolak usaha-usaha untuk memecah-belah. Kita harus menjalin kerja sama multilateral yang baik yang mempersatukan negara-negara dalam kawasan kita, namun tetap terbuka bagi negara-negara di luar kawasan dan menolak segala bentuk kerja sama palsu yang meninggalkan negara tertentu dan menargetkan pihak tertentu.

\r\n\r\n

Kita percaya bahwa Asia Pasifik cukup besar untuk semua negara di kawasan ini untuk memperjuangkan pembangunan. Semua itu dapat dilakukan dalam rikap saling menghormati dan kerja sama.

\r\n\r\n

Sebagai negara berkembang terbesar di dunia dan anggota penting di Asia, Tiongkok selalu mengikuti langkah pembangunan yang damai dan keterbukaan dalam strategi saling menguntungkan. Kami membangun persahabatan dan kemitraan dengan negara tetangga kami, menciptakan lingkungan yang aman dan makmur.

\r\n\r\n

Tiongkok akan terus mendukung ASEAN dan meningkatkan solidaritas dan kerja sama dalam wilayah. Tiongkok siap membantu negara-negara muda dalam mencapai pembangunannya sekaligus menciptakan pemerataan dalam wilayah, membantu meningkatkan pertahanan, memerangi terorisme dan kriminalitas. Saya menegaskan bahwa Tiongkok siap menandatangai perjanjian tanpa senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara. ..."

Komentar

Berita Lainnya

Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya

Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

banner
roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya

Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

banner
Alunan biola Sosial Budaya

Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

banner
Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya

Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

banner
Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya

Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

banner