Minggu, 20 April 2025 18:37:12 WIB

Menlu Tiongkok: Tur Asia Tenggara Xi Jinping Promosikan Hubungan Bertetangga Baik dan Kerja Sama yang saling Menguntungkan
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Xi Jinping, Presiden Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tur Asia Tenggara Presiden Tiongkok, Xi Jinping, yang baru saja berakhir difokuskan pada hubungan bertetangga baik dan mendorong kerja sama yang saling menguntungkan, mencapai kesuksesan penuh, kata Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, pada hari Jum'at (18/4) lalu.

Wang, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, mengatakan pada jumpa pers bahwa perjalanan Xi ke Vietnam, Malaysia, dan Kamboja dari hari Senin (14/4) hingga Jum'at (18/4) adalah tur luar negeri pertama kepala negara Tiongkok tersebut tahun ini.

Ia juga mengatakan bahwa tur tersebut mengirimkan sinyal kuat bahwa Tiongkok dengan tegas membela multilateralisme dan aturan perdagangan internasional.

Mengenai kunjungan Xi ke Vietnam, Wang mengatakan bahwa arahan strategis dari para pemimpin tertinggi kedua partai dan negara adalah keuntungan terbesar dan jaminan politik terpenting bagi pengembangan hubungan Tiongkok-Vietnam.

Menurutnya, para pemimpin kedua partai dan negara dengan suara bulat menegaskan bahwa sesuai dengan tujuan menyeluruh yang dicirikan oleh "enam hal yang lebih penting", kedua pihak akan memajukan pengembangan kerja sama strategis yang komprehensif mereka dengan kualitas yang lebih tinggi dan pada tingkat yang lebih dalam, dan mempercepat pembangunan komunitas Tiongkok-Vietnam dengan masa depan bersama yang membawa signifikansi strategis.

"Enam hal yang lebih penting" mengacu pada enam tujuan hubungan Tiongkok-Vietnam yang ditetapkan pada Desember 2023 oleh Xi dan Sekretaris Jenderal saat itu Nguyen Phu Trong, yaitu kepercayaan timbal balik politik yang lebih kuat, kerja sama keamanan yang lebih substantif, kerja sama praktis yang lebih dalam, landasan rakyat yang lebih kokoh, koordinasi dan kolaborasi yang lebih erat dalam urusan multilateral, dan manajemen serta penyelesaian perbedaan yang lebih baik.

Wang mengatakan selama kunjungan Xi ke Vietnam, kerja sama perkeretaapian bilateral telah diperluas dan ditingkatkan, yang secara khusus menunjukkan tekad kedua negara untuk mencari pembangunan bersama. Terkait kunjungan Xi ke Malaysia, Wang mengatakan hasil yang paling signifikan adalah bahwa para pemimpin kedua negara mengangkat hubungan Tiongkok-Malaysia ke tingkat yang lebih tinggi dan mengumumkan pembangunan komunitas Tiongkok-Malaysia strategis tingkat tinggi dengan masa depan bersama.

Ia mencatat bahwa ini menandai lompatan lain dalam posisi hubungan bilateral setelah Tiongkok dan Malaysia mengumumkan pembangunan bersama komunitas Tiongkok-Malaysia dengan masa depan bersama pada tahun 2023.

Wang pun menambahkan bahwahHal yang paling menonjol dari kunjungan ini adalah bahwa kedua pihak sepakat untuk menjadi pelopor kerja sama regional pada kekuatan produksi baru yang berkualitas, dengan fokus pada bidang-bidang mutakhir seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, dan kecerdasan buatan.

Berbicara tentang kunjungan Xi ke Kamboja, Wang mencatat bahwa hal yang paling menonjol adalah pengumuman bersama oleh Xi dan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, tentang peningkatan hubungan Tiongkok-Kamboja menjadi komunitas Tiongkok-Kamboja yang tangguh dengan masa depan bersama di era baru, yang menandai pertama kalinya Tiongkok meningkatkan hubungan bilateralnya dengan negara Asia Tenggara ke tingkat yang tangguh.

Wang mengatakan bahwa selama lawatan Xi ke Asia Tenggara, presiden Tiongkok tersebut menunjukkan bahwa globalisasi ekonomi menguntungkan semua negara dan tidak ada negara yang dapat mengasingkan diri.

Xi mencatat bahwa perang dagang akan merusak sistem perdagangan internasional, stabilitas tatanan ekonomi global, dan kepentingan sah semua negara di dunia, terutama negara-negara berkembang.

Menurut Xi,sebagai anggota utama Global Selatan, Tiongkok dan negara-negara tetangga harus memperkuat koordinasi dan kerja sama, bersatu untuk memerangi arus bawah konfrontasi berbasis kubu, bersama-sama menentang unilateralisme, dan melawan hukum rimba dengan yang kuat memangsa yang lemah dengan nilai-nilai Asia tentang perdamaian, kerja sama, keterbukaan, dan inklusivitas sehingga dapat menjaga prospek cerah keluarga Asia.

Xi menggarisbawahi bahwa meskipun ada hambatan proteksionisme yang meningkat, Tiongkok akan mengejar pembangunan berkualitas tinggi, memperluas keterbukaan berstandar tinggi, dan berbagi peluang pembangunan dengan negara-negara tetangga.

Xi juga menambahkan bahwa pasar besar Tiongkok selalu terbuka untuk negara-negara tetangga, dan Tiongkok menyambut lebih banyak produk berkualitas tinggi dari anggota ASEAN.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner