Jumat, 23 Mei 2025 11:13:5 WIB
Astronom Tiongkok Temukan Sistem Biner Kompak Langka yang Terdiri dari Pulsar dan Bintang Helium
Teknologi
Eko Satrio Wibowo

Para Ilmuwan dalam diskusi (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Para astronom Tiongkok telah menemukan sistem biner kompak langka yang terdiri dari pulsar milidetik dan bintang helium pendamping yang terbentuk oleh evolusi selubung umum, yang menjelaskan penelitian masa depan tentang teori evolusi bintang.
Penelitian yang dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh profesor Han Jinlin dari Observatorium Astronomi Nasional Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok menggunakan Teleskop Radio Bulat Bukaan Lima Ratus Meter atau Five-hundred-meter Aperture Spherical Radio Telescope (FAST) Tiongkok itu dipublikasikan di Science online pada hari Kamis (22/5).
Pulsar adalah bintang neutron berputar yang berasal dari inti bintang masif yang sekarat melalui ledakan supernova. Mereka memancarkan gelombang radio kembar dari kutub magnetnya. Sinar ini tampak berdenyut karena para astronom melihatnya hanya ketika kutub pulsar diarahkan ke bumi.
Berkat sensitivitas dan kemampuan deteksi FAST yang tinggi, tim Tiongkok mengidentifikasi pulsar dengan periode putaran 10,55 milidetik dalam sistem biner kompak, yang memiliki radius orbit 500.000 kilometer dan periode orbit 3,60 jam.
Bintang pendamping memiliki 1,0 hingga 1,6 massa matahari, melampaui pulsar sekitar 17 persen dari orbit, dan tidak terdeteksi pada panjang gelombang lain, jadi kemungkinan besar merupakan bintang helium yang terkelupas.
Para ilmuwan menafsirkan sistem ini sebagai sistem yang baru saja mengalami fase selubung umum sehingga menghasilkan biner kompak.
Sistem biner semacam itu sangat langka dan sulit dideteksi, karena hanya ada sekitar 10 juta tahun. Tim memperkirakan hanya puluhan contoh lain dari sistem ini yang mungkin ada di seluruh galaksi.
Penemuan ini sangat penting bagi studi evolusi bintang, fisika akresi pada bintang kompak, dan sumber gelombang gravitasi dari penggabungan bintang biner.
FAST, teleskop radio dengan bukaan penuh terbesar di dunia dan paling sensitif, terletak di cekungan karst yang dalam dan berbentuk bulat alami di Provinsi Guizhou, barat daya Tiongkok. Teleskop ini mulai beroperasi secara resmi pada Januari 2020 dan resmi dibuka untuk umum pada Maret 2021.
Komentar
Berita Lainnya
“Memperkuat Pemulihan Ekonomi Regional di Tengah COVID-19†Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:42:13 WIB
Prioritas Agenda Kerja Sama Tiongkok-ASEAN Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Teknologi
Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB
Jalur Kereta Cepat Lintas Laut Pertama di Tiongkok Teknologi
Rabu, 4 November 2020 2:36:52 WIB
Tiongkok Tegas Menentang Terorisme dan Kejahatan Kekerasan Dalam Bentuk Apa Pun Teknologi
Kamis, 5 November 2020 0:59:28 WIB
Han Zheng Hadiri Upacara Pembukaan CIIE Ke-3 Teknologi
Jumat, 6 November 2020 1:14:28 WIB
Roket Tiongkok Long March-6 Bawa 13 Satelit Sekaligus Sukses Meluncur ke Orbit Teknologi
Jumat, 6 November 2020 19:42:36 WIB
Agregat Ekonomi Shanghai Naik ke Urutan Keenam Dunia Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:45:28 WIB
Metamorfosis Wuhan dari Pusat Corona menjadi Primadona Wisata Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:51:48 WIB
Alibaba Cloud Bukukan Pendapatan Rp32 Triliun pada Kuartal Ketiga 2020 Teknologi
Minggu, 8 November 2020 20:0:28 WIB
Tiongkok Gelar Harbolnas Terbesar di Dunia Teknologi
Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB
Peminat Bahasa Jawa di China membeludak, kelas dibatasi Teknologi
Rabu, 11 November 2020 20:50:24 WIB
Biro Pos Nasional: Jumlah Kiriman Paket via Jasa Kurir Hari Belanja “11.11†Cetak Rekor Baru Teknologi
Rabu, 11 November 2020 22:3:29 WIB
100 Pebisnis Asing Pelajari Proposal Five-year Plan ke-14 China Teknologi
Kamis, 12 November 2020 21:8:43 WIB