Kamis, 5 Agustus 2021 2:3:12 WIB
Fakta-fakta Mendukung Prediksi Semarang-Pekalongan-Demak Akan Tenggelam
Tiongkok
Agsan
Salah satu rumah tenggelam di Tambaklorok, Semarang 8/4/2021. (Foto: Angling AP/detikcom)
Semarang -
Kepala Laboratorium Geodesi dari ITB, Dr Heri Andreas memprediksi Kota Pekalongan, Demak dan Semarang terancam tenggelam. Permasalahan yang dihadapi hampir sama, yaitu soal massifnya pengambilan air tanah dan kondisi tanahnya yang merupakan sedimen aluvial. Diprediksi 50 tahun lagi Semarang bagian Utara dan beberapa daerah di sekitarnya akan tenggelam. Penanganan dan antisipasi harus lebih giat karena kondisinya saat ini makin parah dan malah memungkinkan tenggelam kurang dari 50 tahun.
"Jadi bisa lebih cepat dari 50 tahun. Yang tergenang itu sekarang di daerah Semarang Utara itu, di Tugu juga sudah mulai parah. Perbatasan dengan Demak juga. Keparahan terlihat ketika hujan awal tahun yang sampai banjir di Unissula, itu membuktikan drainase sudah tidak bisa membuang air ke laut dengan gravitasi karena tanahnya lebih rendah dari air laut," kata Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip), Denny Nugroho Sugianto,
Penelitian dari Pusat Kajian Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Pesisir (PKMBRP) itu menjelaskan kondisi alam menjadi faktor terjadinya penurunan muka tanah, dan hal itu diperparah dengan masifnya pengambilan air tanah sehingga rata-rata penurunan muka tanah mencapai 10-12 cm pernah tahun.
Menurutnya pemerintah harus tegas agar tidak ada lagi pembangunan komersial atau pemukiman dia daerah kantong air. Selain itu pemerintah harus bisa lebih banyak menyediakan akses air bersih agar sehingga tidak mengambil air tanah. Sementara itu hasil pengukuran Badan Geologi Nasional dari dua patok dalam BM (Benchmark) yang dipasang di sekitar Stadion Hoegeng dan di Pekalongan Selatan menyebutkan penurunan muka tanah di Pekalongan per bulan mencapai 0,5 cm, artinya 6 cm per tahun.
Sedangkan di Kabupaten Demak, Bupati Demak, Eisti'anah mengatakan sudah memikirkan soal potensi tenggelamnya daerah pesisir. Penanganan bekerjasama dengan pemerintah pusat, termasuk dengan membangun tol Semarang-Demak yang difungsikan untuk tanggul laut "Kita sudah merancangnya, dan menggait (menggandeng) dari (Pemerintah) Pusat, dan sebenarnya sudah ada penanganan termasuk salah satunya tol (Semarang-Demak) itu," kata Eisti, Rabu (4/8).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan sudah ada kajian soal penanganan tenggelamnya pesisir utara Jateng. Menurutnya, hal yang harus dilakukan ialah bersama-sama menjaga lingkungan. Sementara pemerintah harus disiplin dalam memberikan izin penggunaan lahan sesuai fungsinya.
"Kajiannya sudah ada," kata Ganjar kepada wartawan di Solo, Rabu (4/8). "Akan tenggelam kalau semua tidak menjaga lingkungan, maka tata ruang harus dikendalikan, penanaman dilakukan. Sehingga kalau kita mau memanfaatkan ruang itu harus betul-betul disiplin," ujar dia.
Komentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
