Kamis, 3 Juli 2025 12:5:46 WIB

Eks Perdana Menteri Belgia Serukan Kerja Sama Uni Eropa-Tiongkok yang Lebih Erat
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Yves Leterme, Mantan Perdana Menteri Belgia (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Mantan Perdana Menteri Belgia, Yves Leterme, mengatakan bahwa Tiongkok adalah mitra yang konstruktif dalam membangun sistem multilateral, dan menyerukan agar Uni Eropa (UE) dan Tiongkok bekerja sama untuk memperdalam kerja sama.

Dalam wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Leterme mengatakan bahwa Tiongkok berkembang dengan cara yang damai, dan meskipun perbedaan antara kedua belah pihak masih ada, gagasan 'pemisahan' tidak menguntungkan siapa pun.

"Saya tidak setuju dengan pemisahan. Saya pikir tidak ada kepentingan bagi penduduk bahwa kita memiliki sistem, sistem informasi yang berbeda, dan bahwa kita memisahkan diri. Jika memungkinkan, saya tidak berpikir itu merupakan perkembangan yang positif atau tujuan yang positif untuk sekadar memisahkan ekonomi. Tiongkok mencoba untuk mendapatkan kembali posisinya dalam pembangunan global dan aktivitas global dengan cara yang sangat damai. Tiongkok juga merupakan mitra yang sangat konstruktif dalam membangun dan memperkuat sistem multilateral," katanya.

Leterme mengatakan bahwa UE dan Tiongkok harus bergerak menuju agenda yang lebih konstruktif untuk hubungan bilateral mereka.

"Dalam hal hubungan ekonomi, saya pikir Uni Eropa saat ini sedang berusaha menyatukan tindakannya dalam cara menjawab tantangan persaingan yang sangat ketat dari produk dan layanan berkualitas tinggi yang diremehkan dari Tiongkok. Yang saya harapkan adalah kita, dengan sangat cepat sekarang, dapat beralih ke agenda yang lebih konstruktif untuk hubungan UE-Tiongkok, dengan kita mungkin mencoba melihat apa yang seharusnya terjadi untuk melindungi investasi secara bersama, membuka kembali pasar yang telah ditutup, membuka kemungkinan baru pertukaran ekonomi dalam hal barang dan jasa, kemungkinan tender dari kedua belah pihak, berpartisipasi dalam tender untuk perusahaan, pekerjaan yang diblokir pada saat tertentu untuk mencapai kesepakatan baru dalam hal perjanjian komprehensif tentang perlindungan investasi," jelasnya.

Tiongkok dan UE menandai 50 tahun hubungan diplomatik pada tahun 2025. Perdagangan bilateral telah berkembang lebih dari 320 kali lipat selama lima dekade terakhir, dan sekarang telah mencapai sekitar 780 miliar dolar AS (sekitar 12.650 triliun rupiah), menurut Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner