Kamis, 23 Januari 2025 10:55:28 WIB

Menurut laporan Bangkok Post
Sosial Budaya

Endro

banner

Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra meyakinkan wisatawan Tiongkok tentang keselamatan mereka di Thailand di tengah kekhawatiran yang sedang berlangsung dan menyampaikan undangan hangat bagi mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek di negara tersebut. Foto: Tangkapan layar dari akun Facebook resmi pemerintah Thailand.

BEIJING, Radio Bharata Online - Thailand telah merilis video generatif buatan AI dari Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, yang berbicara dalam bahasa Mandarin dengan lancar, dalam upaya untuk meyakinkan wisatawan Tiongkok, setelah kekhawatiran atas keselamatan dan perdagangan manusia di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar.

Menurut laporan Bangkok Post, dalam klip berdurasi 1,32 menit yang diunggah di laman Facebook resmi pemerintah, gambar mirip Nyonya Paetongtarn yang dibuat dengan AI itu, menanggapi kekhawatiran yang berkembang di kalangan wisatawan Tiongkok, yang dipicu oleh laporan tentang warga negara Tiongkok yang dibujuk untuk melakukan operasi penipuan, di dekat perbatasan Thailand.

Melalui video yang dibuat dengan AI tersebut, Paetongtarn menjelaskan, bahwa  pemerintah Thailand menempatkan keselamatan semua wisatawan sebagai prioritas utama, menyoroti komitmen negara itu untuk memastikan pengalaman perjalanan yang aman dan menyenangkan.  Perdana Mentri Paetongtarn menjelaskan bahwa ia ingin berkomunikasi langsung dengan wisatawan Tiongkok. Namun karena kendala bahasa, ia beralih ke teknologi AI untuk menyampaikan pesannya secara efektif.

Dalam pidatonya yang dibantu AI, Paetongtarn dengan hangat mengundang para pengunjung Tiongkok untuk merayakan Tahun Baru Imlek di Thailand, dan memperingati ulang tahun ke-50 hubungan diplomatik Tiongkok-Thailand.

Perilisan video AI itu menyusul meningkatnya kekhawatiran yang dipicu oleh laporan tentang warga negara Tiongkok, termasuk aktor Wang Xing, yang dibujuk untuk melakukan operasi penipuan di Myanmar melalui perbatasan Thailand-Myanmar.  Laporan ini telah memicu kekhawatiran di media sosial Tiongkok, dengan beberapa pengguna mencap Thailand sebagai destinasi yang "berbahaya".  (Global Times)

Komentar

Berita Lainnya

Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya

Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

banner
roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya

Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

banner
Alunan biola Sosial Budaya

Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

banner
Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya

Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

banner
Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya

Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

banner