Sabtu, 17 Juli 2021 16:51:8 WIB
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes
Tiongkok
Angga Mardiansyah
Foto: Getty Images/iStockphoto/CreativaImages
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi menyatakan hingga saat ini masih banyak hoax yang beredar, terlebih di media sosial. Hal ini dinilainya sangat berbahaya tidak hanya bagi diri sendiri tapi juga orang lain
"Sudah banyak akses yang memudahkan kita untuk mengecek kebenaran informasi yang kita terima. Jadi jangan langsung percaya begitu saja dengan informasi yang beredar, khususnya di media sosial," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/7/2021).
dr. Nadia mendorong masyarakat untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Pemerintah juga menyediakan berbagai sumber informasi resmi seperti melalui situs KPCPEN di covid19.co.id, serta aplikasi ecovid19.co.id yang bisa diunduh di Playstore dan App Store.
Dia memberi contoh, pernyataan dari seorang tokoh agama pun perlu diketahui jika tokoh terkait mewakili institusi atau punya otoritas dengan apa yang disampaikan.Hal senada disampaikan oleh Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), dr. Hermawan Saputra. Dia meminta masyarakat untuk betul-betul menyaring berita dan opini yang berkembang, baik di media publik maupun di media sosial.
"Hal itu harus diverifikasi supaya sejalan juga dengan tokoh agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI)," jelasnya.
"Kemampuan kita memverifikasi dari sumber resmi, itu yang akan memudahkan kita juga mempertanggungjawabkan apa yang menjadi materi atau bahan dari diskusi," jelasnya.Menurutnya, hal serupa juga berlaku bagi tokoh kesehatan, baik dokter, perawat, bidan atau tenaga kesehatan lainnya yang memberikan perspektif terkait COVID-19. Masyarakat wajib menyelaraskan informasi tersebut, sekaligus mengecek apakah tokoh tersebut mewakili institusinya, profesinya, atau ada di bawah lembaga yang betul-betul kredibel.
Terkait obat COVID-19, dr. Hermawan menyebut hal tersebut sudah menjadi wewenang BPOM untuk menentukan jenis apa yang beredar serta keefektifan obat berdasarkan persetujuan klinis.
"Kita harus sadar, COVID-19 ini masih ada di sekitar kita. Kita harus sadar bahwa kenaikan kematian dan kesakitan masih berlangsung di sekitar kita. Maka COVID-19 ini walaupun tidak kasat mata penyebabnya, tapi dia nyata," pungkasnya.detiknews
Komentar
Berita Lainnya
Produsen kereta api Tiongkok, CRRC Changke Co., Ltd. membuat generasi baru kereta antarkota hibrida di Tiongkok pada Minggu (2/10). Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:26:6 WIB

Wakil Duta Besar Tiongkok untuk PBB Geng Shuang pada hari Jumat 30 September lalu mengatakan Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:48:4 WIB

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

Tiongkok mendesak AS untuk mengakhiri kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam Amerika selama sesi PBB Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 16:45:29 WIB

Pemasangan Atap Beton Pertama Terowongan Jalan Raya Terpanjang di Provinsi Jiangsu Tiongkok Telah dimulai Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:25:54 WIB

Tiongkok ingin mengoptimalkan struktur ekonomi negara Tiongkok
Selasa, 4 Oktober 2022 17:30:30 WIB
