Sabtu, 20 Agustus 2022 5:4:55 WIB
Berkomunikasi dengan orang tunarungu tidak harus menggunakan bahasa isyarat
Sosial Budaya
Endro
Winda Utami (sripoku.com)
JAKARTA, Radio Bharata Online - Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 pada Rabu (17/08/2022) menyimpan kisah menarik yang disaksikan oleh jutaan pemirsa di seluruh Tanah Air.
Istana Merdeka pada saat itu dibuat bergoyang oleh lantunan lagu Ojo Dibandingke yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik asal Banyuwangi, Farel Prayoga di depan Presiden Joko Widodo.
Seluruh peserta upacara yang terdiri dari petinggi instansi, menteri, hingga publik figur larut dalam lantunan lagu tersebut hingga menari-nari di dekat panggung.
Namun yang tak kalah menarik perhatian pemirsa layar kaca dan warganet justru dari seorang juru bahasa isyarat (JBI), Winda Utami yang menginterpretasikan lagu tersebut.
Winda menjadi perhatian karena, bagaimana ia menginterpretasikan lagu tersebut dengan penuh semangat sambil bergoyang, agar bisa dinikmati oleh para penyandang Tuna Rungu.
Cara menerjemahkan lagu tersebut, bagi masyarakat awam barangkali hal yang tidak biasa dilihat dalam acara formal. Komentar dari warganet pun beragam, ada yang menganggapnya lucu hingga sangat ekspresif.
Namun menurut Winda, cara seperti itu diperlukan agar masyarakat disabilitas dapat memahami situasi yang terjadi.
Perempuan yang telah mempelajari bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) sejak 2011 itu menjelaskan, dalam bahasa isyarat, ada tiga hal terpenting yakni isyarat, ekspresi, dan verbal. JBI dalam penyampaiannya perlu menggambarkan situasi dalam acara tersebut dengan gerakan tubuh.
Dalam hal musik, Winda menginterpretasikan dengan mengisyaratkan tiap-tiap alat musik yang digunakan, serta suasana yang terjadi agar dipahami oleh pemirsa tuli.
“Masalah joget goyang sih itu sih reflek saja, karena saya menggambarkan situasi itu lagunya buat joget enak. Apalagi di situ menteri-menteri pada senyum, pada joget. Nah kalau saya kaku, diam saja, kan nanti situasinya ‘ada apa nih?’ Kan jadi aneh,” ujar Winda kepada ANTARA.
Winda, yang tergabung dalam lembaga juru bahasa isyarat Indonesia, atau Indonesia Sign Language Interpreter (INASLI) mengakui menjadi JBI di HUT ke-77 RI adalah kali pertamanya, setelah malang melintang di acara-acara resmi pemerintahan, institusi dan acara berita di televisi.
Sementara interpretasi lagu Ojo Dibandingke, dilakukannya dengan spontanitas. Lagu berbahasa Jawa tersebut diinterpretasikan Winda ke dalam Bisindo agar dapat dipahami.
Menurut Winda, berkomunikasi dengan orang tunarungu tidak harus menggunakan bahasa isyarat, melainkan juga secara verbal dengan membuka masker dan berbicara pelan kepada masyarakat tuli, ataupun menggunakan tulisan yang diketik di ponsel.
Winda juga menyarankan agar tidak takut untuk berkomunikasi dengan teman tuli, syukur-syukur kalau mau belajar bahasa isyarat komunikasi dasar bahkan lebih bagus.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
