Rabu, 8 Juni 2022 7:57:47 WIB
Waspada! Bank Dunia Sudah Umumkan Ancaman Resesi Global
Sosial Budaya
Agsan
Ilustrasi Dunia Masuk Resesi (Mindra Purnomo/tim infografis detikcom)
Jakarta - Bank Dunia memperingatkan adanya potensi resesi. Presiden Bank Dunia David Malpass menyebut jika resesi sulit dihindari banyak negara.
Malpass menambah daftar orang-orang yang menyuarakan potensi resesi. Sebelumnya, Wall Street dan bank sentral di seluruh dunia memperingatkan tentang penurunan ekonomi yang tajam.
CEO JPMorgan Chase (JPM) Jamie Dimon menyebutnya sebagai badai ekonomi. Sementara bos Tesla Elon Musk mengungkapkan firasat buruknya tentang perkembangan ekonomi.
Mengutip CNN, Rabu (8/6/2022), Malpass mengatakan perang di Ukraina, lockdown di China, gangguan rantai pasokan dan risiko stagflasi sangat menghambat pertumbuhan. Stagflasi merupakan pertumbuhan ekonomi stagnan yang dibarengi dengan inflasi tinggi.
Tren ini mengingatkan para ahli tentang kondisi ekonomi yang lesu di akhir 1970-an. Kejutan harga minyak dan ekonomi saat itu menyebabkan dua penurunan yang disebut sebagai resesi double-dip.
Investor mulai khawatir setelah bank sentral AS menaikkan suku bunga secara agresif demi menekan inflasi. Banyak kalangan menganggap hal tersebut dapat memicu resesi karena terburu-buru mengejar kenaikan suku bunga.
Prospek suku bunga jangka pendek yang tinggi menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi Treasury jangka panjang tahun ini. Tingkat hipotek juga melonjak, menyebabkan kekhawatiran bahwa pasar ritel akan melambat secara dramatis.
Bisnis juga bergulat dengan ongkos tinggi komoditas dan upah karyawan. Dan sekarang mereka harus bersaing dengan suku bunga tinggi yang berpotensi merugikan laba perusahaan.
Organisasi pemberi pinjaman internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini hanya sebesar 2,9%. Angka ini turun tajam dibanding tahun lalu sebesar 5,7%, atau perkiraan Bank Dunia pada Januari 2022 sebesar 4,1%.
"Pemulihan dari stagflasi tahun 1970-an membutuhkan kenaikan tajam suku bunga di negara-negara maju yang memainkan peran penting dalam memicu serangkaian krisis keuangan di pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang," kata Bank Dunia dalam perkiraan barunya.
Bank Dunia tidak mengharapkan rebound besar dalam waktu dekat. Pihaknya mengatakan pertumbuhan ekonomi global akan "melayang di sekitar" 2,9% tahun depan sampai 2024.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6116535/waspada-bank-dunia-sudah-umumkan-ancaman-resesi-global.
Komentar
Berita Lainnya
Dengan sejarah lebih dari 2 Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 20:44:15 WIB

Popularitas bersepeda di Tiongkok telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir Sosial Budaya
Rabu, 5 Oktober 2022 21:3:58 WIB

Umat Islam menampilkan Tari Rodat saat pawai memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H di Kampung Islam Kepaon Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 13:18:8 WIB

Pada tahun 2021 proporsi baiknya kualitas air perairan sungai Yangtze 97 Sosial Budaya
Sabtu, 8 Oktober 2022 16:4:14 WIB

Jumlah panda raksasa yang ditangkap di seluruh dunia telah mencapai 673 hampir dua kali lipat jumlah dari satu dekade lalu Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:28:3 WIB

roduksi kapas di Xinjiang mencapai 5 Sosial Budaya
Rabu, 12 Oktober 2022 22:32:41 WIB

Alunan biola Sosial Budaya
Selasa, 18 Oktober 2022 22:53:38 WIB

Meliputi area seluas 180 Sosial Budaya
Rabu, 19 Oktober 2022 10:28:48 WIB

Dalam edisi keempatnya Sosial Budaya
Senin, 24 Oktober 2022 18:0:34 WIB

Proyek digitalisasi Gua Kuil Mati yang menelan investasi sebesar 3 Sosial Budaya
Jumat, 28 Oktober 2022 12:8:17 WIB

Pemerintah Kota Shanghai Bekerjasama Dengan PBB Menggelar Berbagai Acara Untuk Merayakan Hari Kota Sedunia Sosial Budaya
Minggu, 30 Oktober 2022 15:32:5 WIB
