Kamis, 6 Maret 2025 11:46:51 WIB

Dubes Turki Sampaikan Harapannya terhadap 'Dua Sesi' Tiongkok
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Ismail Hakki Musa, Duta Besar Turki untuk Tiongkok (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Duta Besar Turki untuk Tiongkok, Ismail Hakki Musa, mengatakan bahwa ia akan mencermati hasil kebijakan yang akan ditetapkan selama "Dua Sesi" Tiongkok, acara politik paling bergengsi di negara itu, yang kini sedang berlangsung di Beijing.

Sebagai pertemuan tahunan terbesar dalam kalender politik Tiongkok, "Dua Sesi" mengacu pada sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional (KRN), badan legislatif nasional negara itu, dan Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok atau Chinese People's Political Consultative Conference(CPPCC), badan penasihat politik tertinggi negara tersebut.

Sesi ketiga Komite Nasional CPPCC ke-14 dibuka di Beijing pada hari Selasa (4/3), sementara sesi ketiga KRN ke-14 dimulai pada hari Rabu (5/3).

Dalam wawancara dengan China Global Television Network (CGTN), Duta Besar Turki untuk Tiongkok tersebut menyoroti bidang-bidang utama yang akan ia perhatikan selama pertemuan tahun ini.

Ia mencatat bahwa pengalaman pembangunan Tiongkok dan kedudukannya sebagai pusat kekuatan ekonomi utama berarti bahwa hasil dari "Dua Sesi" tersebut akan berdampak signifikan secara global.

"Topik terpenting yang dipertaruhkan adalah, tentu saja, keterbukaan, gagasan untuk berbagi pengalaman demokrasi (dari) (modernisasi) ala Tiongkok. Tiongkok menyediakan sepertiga dari pertumbuhan global. Tiongkok mewakili hampir seperempat dari ekonomi dunia. Fokusnya adalah pada pendalaman reformasi ekonomi dan peningkatan lingkungan bisnis, langkah-langkah yang ditujukan untuk mendorong investasi asing juga menarik perhatian besar. Tiongkok bersedia menarik lebih banyak investasi asing langsung. Ini tentu akan menguntungkan bisnis asing, termasuk perusahaan Turki, yang ingin meningkatkan investasi mereka di Tiongkok," jelasnya.

"Tiongkok juga mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis baru yang menantang. Ini memiliki dua versi. Pertama, pasar tenaga kerja, kedua, bidang modal. (Saya) memahaminya sebagai perusahaan, investor, sebagai perkembangan terkini dalam inovasi, dan khususnya di bidang kecerdasan buatan. Dan semua ini ditangani selama 'dua sesi'," kata Dubes tersebut.

Komentar

Berita Lainnya