Minggu, 19 November 2023 12:42:7 WIB
Wolbachia juga telah ditemukan di dalam tubuh nyamuk aedes albopictus secara alami Selain itu wolbachia mempunyai sifat simbion atau tidak berdampak negatif pada inangnya
Kesehatan
Detikcom -AP Wira

Hasil penelitian Pusat Kedokteran Tropis UGM menunjukan nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia bukan hasil modifikasi genetik
JAKARTA, Radio Bharata Online - Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara terkait tudingan nyamuk wolbachia untuk mengurangi kasus demam berdarah dengue (DBD) adalah hasil rekayasa genetika. Pihaknya menegaskan teknologi wolbachia yang diteliti oleh World Mosquito Program (WMP) dan UGM bukan kategori rekayasa genetika.
Seperti dikutip dari laman resmi Kemenkes, Minggu (19/11/2023), peneliti UGM Prof dr Adi Utarini MSc, MPH, PhD yang terlibat dalam riset tersebut menjelaskan, bakteri wolbachia maupun nyamuk sebagai inangnya bukanlah organisme hasil dari modifikasi genetik yang dilakukan di laboratorium.
Ditambahkannya, wolbachia adalah bakteri yang hanya dapat hidup di dalam tubuh serangga, termasuk nyamuk. Wolbachia tidak dapat bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan serangga inangnya.
Wolbachia juga telah ditemukan di dalam tubuh nyamuk aedes albopictus secara alami. Selain itu wolbachia mempunyai sifat simbion atau tidak berdampak negatif pada inangnya. Di Indonesia sendiri, teknologi wolbachia diimplementasikan dengan metode 'penggantian'. Dalam hal ini, nyamuk jantan dan nyamuk betina wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Tujuannya agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung wolbachia. Pada akhirnya, hampir seluruh nyamuk di populasi alami akan memiliki wolbachia.
Wolbachia berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk. Akibatnya nyamuk yang mengandung wolbachia, tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue.
Mengingat bahwa wolbachia terdapat dalam telur nyamuk, maka bakteri ini akan diturunkan dari satu generasi nyamuk ke generasi berikutnya. Akibatnya, dampak perlindungan wolbachia terhadap penularan dengue bersifat berkelanjutan (sustainable).
Pendekatan wolbachia telah terbukti mengurangi secara signifikan kejadian penyakit demam berdarah dan kebutuhan rawat inap bagi penderita penyakit tersebut. Penurunan ini tentu saja akan berdampak pada penghematan biaya yang signifikan dalam pengendalian dengue bagi negara yang menerapkannya.
[Detikcom]
Komentar
Berita Lainnya
Singapura dihadang subvarian Omicron baru yakni XBB Yang kembali meningkat hingga melampaui 9 ribu kasus per hari Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB

Presiden RI Joko Widodo mengatakan pandemi COVID-19 tidak hanya menjadi masalah kesehatan global yang besar Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB

Tidak jarang beredar mitos terkait penyebab kanker payudara pada wanita Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB

Terkait laporan adanya 192 kasus gagal ginjal akut misterius di Indonesia Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB

Dalam upaya menangani kasus gagal ginjal akut pada anak Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB

Banyak orang merasa menurunkan berat badan begitu sulit Memutuskan apa yang harus dimasak setiap hari juga sulit Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

Delta Sungai Yangtze kini menjadi salah satu pusat ekonomi di Tiongkok Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB