BEIJING, Bharata Online - Dalam periode Rencana Lima Tahun ke-15, yakni 2026 hingga 2030, pemerintah Tiongkok menetapkan target baru untuk meningkatkan rata-rata angka harapan hidup (AHH) nasional menjadi sekitar 80 tahun 

Pejabat tinggi Komisi Kesehatan Nasional (National Health Commission/NHC) Tiongkok, Lei Haichao, pada Jumat, 24 Oktober 2025 menyatakan, hingga akhir tahun 2024, angka harapan hidup masyarakatTiongkok tercatat mencapai 79 tahun. Lei menyebut pencapaian tersebut sebagai capaian luar biasa bagi negara berkembang seperti Tiongkok.

Dalam lima tahun terakhir, Tiongkok telah membangun sistem layanan kesehatan, sistem pencegahan dan pengendalian penyakit, serta sistem jaminan kesehatan terbesar di dunia.

Menurut Lei keberhasilan Tiongkok dalam mengatasi pandemi dan menjaga kenaikan AHH merupakan bagian dari hasil pelaksanaan Rencana Lima Tahun ke-14 (2021–2025).

"Berdasarkan tren pembangunan internasional, kekuatan nasional yang komprehensif, dan fondasi kerja Tiongkok, kami berharap dapat meningkatkan rata-rata angka harapan hidup populasi China sebesar satu tahun dalam lima tahun," ungkapnya.

Pada akhir 2024, jumlah penduduk lansia (usia 60 tahun ke atas) di Tiongkok telah mencapai 310,31 juta jiwa, atau 22 persen dari total populasi nasional.

Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) ke-20 telah menutup sesi pleno keempatnya pada Kamis, 23 Oktober 2025, dengan mengadopsi Rekomendasi untuk merumuskan Rencana Lima Tahun ke-15 pembangunan ekonomi dan sosial.

Salah satu fokus utama dalam dokumen rekomendasi tersebut adalah peningkatan harapan hidup dan kualitas kesehatan masyarakat.

Lei juga menjelaskan bahwa lima tahun ke depan, Tiongkok akan fokus pada peningkatan layanan perawatan lansia, dengan prioritas pada:

  • Optimalisasi layanan perawatan lansia dasar.
  • Pengembangan sistem jaminan perawatan jangka panjang.
  • Dukungan lebih besar bagi lansia dengan disabilitas dan demensia.
  • Ekspansi layanan rehabilitasi dan perawatan paliatif.

Menurut data Kementerian Urusan Sipil Tiongkok per Oktober 2025, pada akhir tahun sebelumnya terdapat 406.000 institusi dan fasilitas perawatan lansia di seluruh negeri, dengan hampir 8 juta tempat tidur tersedia.

Sebanyak 49,45 juta lansia tercatat telah menerima manfaat dari subsidi keuangan pemerintah.

Fokus utama sektor kesehatan Tiongkok ke depan juga diarahkan pada upaya pencegahan penyakit.

Beberapa langkah yang akan diperkuat antara lain:

  • Penguatan layanan dokter keluarga.
  • Promosi pengetahuan kesehatan kepada masyarakat.
  • Pengendalian berat badan, tekanan darah, lipid darah, dan glukosa darah.

Tujuannya agar masyarakat mampu mengelola kesehatannya secara mandiri sebelum penyakit berkembang lebih lanjut.

Institusi medis di Tiongkok juga akan meningkatkan efektivitas penanganan penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes.

"Selain itu, kami akan memperkuat sistem perawatan kesehatan primer dan mempromosikan layanan kesehatan keliling serta telemedis untuk memastikan masyarakat memiliki akses ke perawatan medis yang nyaman, efisien, dan relatif berkualitas tinggi yang dekat dengan rumah," tutur Lei. [Pantau]