Jumat, 1 September 2023 8:45:13 WIB

Polusi Udara Bisa Buruk buat Kesehatan Mental, Apa Saja Dampaknya?
Kesehatan

Bagas Sumarlan

banner

Ilustrasi. Sejumlah studi menemukan, polusi udara berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental. (AFP/YASUYOSHI CHIBA)

Radio Bharata Online - Siapa sangka jika ternyata paparan polusi udara bisa jadi buruk buat kesehatan mental? Hal ini bahkan telah ditemukan dalam sejumlah studi selama bertahun-tahun.
Bahaya polusi udara buat kesehatan sudah bukan rahasia lagi. Banyak hal di dalam tubuh yang bisa 'digerogoti' oleh polusi udara. Tak cuma kesehatan paru-paru, kondisi psikis pun perlu jadi perhatian di tengah serangan polusi udara di zaman kiwari.

Mengutip laman American Psychiatric Association, sejumlah penelitian telah mengaitkan polusi udara dengan tingkat stres yang lebih tinggi, tekanan psikologis, peningkatan risiko depresi hingga demensia.

Tak cuma itu, beberapa penelitian bahkan menemukan paparan polusi jangka pendek dapat meningkatkan risiko kematian di antara orang-orang dengan kondisi mental serius.
Meski sejumlah penelitian telah menemukan hubungan antara polusi udara dan kesehatan mental, namun hubungan keduanya masih belum bisa dipahami dengan baik, dikutip dari CNN Indonesia.com.

Sejumlah peneliti percaya bahwa hal ini terjadi akibat mekanisme peradangan saraf yang mengaitkan polusi dengan konsekuensi kejiwaan tertentu.

Hubungan polusi udara dan kesehatan mental dalam temuan studi

Teranyar, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry pada awal tahun ini menemukan, polusi udara bisa meningkatkan risiko gangguan mental sebesar 15 persen. Secara khusus penelitian ini merujuk pada kondisi depresi dan gangguan kecemasan.

Mengutip USA Today, studi yang menganalisis informasi kesehatan dari 4 ribu orang dewasa di Inggris ini menemukan, risiko gangguan mental kian menurun seiring dengan rendahnya tingkat polusi udara.
Dalam studi ini juga ditemukan, laki-laki tampaknya lebih rentan terhadap kondisi kesehatan mental yang disebabkan oleh masuknya partikel-partikel polusi ke dalam otak.

Selain itu, studi yang diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry pada 2021 lalu menemukan bahwa polusi udara bisa memperparah kondisi mental yang diidap pasien.
Mengutip The Guardian, temuan penelitian terhadap 13 ribu orang ini didapat dari seberapa sering mereka mendatangi layanan kesehatan mental di London, Inggris. Para peneliti percaya bahwa hal yang sama juga akan berlaku di sebagian besar kota di negara maju.

Lebih parah lagi, studi sebelumnya justru menemukan polusi udara dapat meningkatkan risiko bunuh diri pada orang dengan depresi.
Salah seorang peneliti dari University College London Isobel Braithwaite mengatakan, dengan meminimalisasi tingkat polusi udara, Anda dapat mencegah sekitar 15 persen kemungkinan depresi yang bisa berujung bunuh diri.

"Dampaknya akan sangat besar karena depresi adalah penyakit mental yang sangat umum dan jumlahnya semakin meningkat," ujar Braithwaite, mengutip The Guardian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, lebih dari 264 juta orang di dunia hidup dengan kondisi depresi.

Tak cuma pada orang dewasa, polusi udara juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental anak. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspective menemukan, paparan polusi udara bisa mengganggu kondisi mental anak.

Mengutip Medical Daily, anak-anak yang setiap hari terpapar polusi udara memiliki konsentrasi myo-inositol yang tinggi pada otak. Kondisi ini menjadi salah satu gejala peradangan pada saraf akibat udara yang tercemar.

 

Komentar

Berita Lainnya

Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan

Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB

banner
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan

Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB

banner