Kamis, 23 Januari 2025 11:18:27 WIB
Taipan Pelayaran: Perdagangan Luar Negeri Tiongkok akan Terus Berlanjut meski Ada Tantangan Geopolitik
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Chavalit Frederick Tsao, Ketua Tsao Pao Chee Group (CMG)
Davos, Radio Bharata Online - Seorang tokoh terkemuka dalam industri pelayaran global telah menunjukkan bahwa arus perdagangan luar negeri Tiongkok akan terus berlanjut meskipun ada tantangan geopolitik.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan China Global Television Network (CGTN) di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada hari Senin (20/1), Chavalit Frederick Tsao, Ketua Tsao Pao Chee Group (TPC) yang berpusat di Singapura, menyoroti dampak kekuatan ekonomi, tantangan geopolitik, dan tarif pada strategi perdagangan Tiongkok, dengan menekankan perlunya bisnis untuk beradaptasi dan melakukan diversifikasi sebagai respons terhadap ekonomi global yang sedang mengalami restrukturisasi dengan cepat.
TPC adalah bisnis keluarga generasi keempat yang didirikan di Tiongkok pada akhir tahun 1800-an.
"Jika Anda melihat strategi Tiongkok, strategi itu sudah sangat jelas -- ke mana mereka akan bergerak, bagaimana mereka melihat redistribusi, bagaimana mereka melihat keseluruhan hubungan pedesaan-perkotaan yang direncanakan, hubungan internasional. Ini adalah proses dan kebijakan yang dipikirkan dengan sangat matang. Tentu saja kenyataannya adalah Anda harus mengembangkannya dan mengikuti situasi. Seperti yang saya katakan, Anda perlu masuk, menegosiasikan hambatan dan perdagangan adalah salah satu elemen dalam kebijakan besar itu. Dan semua orang tahu perdagangan itu baik untuk ekonomi, cara kita berdagang akan dipengaruhi oleh geopolitik saat ini. Namun Anda tidak dapat menghentikan air mengalir. Ia hanya mengalir melewati hambatan," jelas Tsao, yang juga mantan Kepala Asosiasi Internasional Pemilik Kapal Kargo Kering (INTERCARGO).
Ketika diminta untuk mengomentari potensi peningkatan tarif di bawah pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, pengusaha itu juga mencatat tindakan mengenakan tarif tidak akan menghentikan perdagangan, tetapi konsumen pada akhirnya akan membayar harganya.
"Ada banyak ketakutan, tetapi terakhir kali tarif diberlakukan terhadap Tiongkok, perdagangan justru meningkat alih-alih menurun. Sekarang biaya perdagangan mungkin berbeda, tetapi pada akhirnya siapa yang membayar? Konsumen yang membayar. Jadi (kita) tidak dapat menghentikan perdagangan. Itulah biaya perdagangan, karena hambatan menciptakan perlawanan. Itu tidak efisien, jadi pengguna akhir yang membayar," ujar Tsao.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB