Rabu, 16 Oktober 2024 11:50:35 WIB

Kawasan Perdagangan Bebas di Perbatasan Tiongkok-Kazakhstan Alami Peningkatan Bisnis
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Seorang pembeli dari Kazakhstan (CMG)

Horgos, Radio Bharata Online - Terletak di perbatasan Tiongkok-Kazakhstan, Pusat Kerjasama Perbatasan Internasional Horgos telah menyaksikan bisnis yang berkembang pesat karena terus menarik pembeli, penyiar langsung, dan wisatawan dari kedua belah pihak sejak diluncurkan pada tahun 2012.

Pusat ini juga merupakan zona kerja sama ekonomi lintas batas pertama yang didirikan Tiongkok dengan negara lain.

Pelanggan dapat membeli produk bebas bea di pasar grosir di pusat tersebut, tetapi mereka tidak dapat berbelanja secara royal karena diskon yang diberikan bergantung pada berat barang. Untuk setiap orang, jatah bebas bea adalah 25 kilogram per bulan.

Oleh karena itu, banyak toko telah menyiapkan mesin pengemas vakum untuk membantu pelanggan menimbang barang yang akan mereka beli.

Layanan bus antar-jemput disediakan setiap hari untuk mengangkut pembeli dari Kazakhstan guna membeli berbagai macam barang berkualitas tinggi.

"Kali ini kami ke sini untuk membeli perlengkapan tempat tidur dan pakaian. Kualitas produk di sini cukup bagus, dan kami membeli barang senilai lebih dari 300.000 tenge Kazakhstan (sekitar 9,6 juta rupiah)," kata seorang pembeli dari Kazakhstan.

Sejumlah toko di pasar grosir itu telah mempekerjakan penyiar langsung asing untuk membantu menjual produk.

"Kami memperoleh penghasilan rata-rata 15.000 tenge Kazakhstan (sekitar 480 ribu rupiah) per hari, jadi banyak orang dari Kazakhstan yang ingin bekerja di sini," kata seorang penyiar langsung dari Kazakhstan.

Berada di perbatasan Tiongkok-Kazakhstan, pusat kota itu telah menjadi tujuan wisata yang populer. Pada paruh pertama tahun ini, tercatat lebih dari 2,72 juta kunjungan, naik 113 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Perjanjian pembebasan visa bersama Tiongkok-Kazakhstan yang mulai berlaku tahun lalu semakin memperkuat lonjakan pariwisata ini karena tur berkendara sendiri dan tur kelompok mendatangkan lebih banyak wisatawan masuk dan keluar dari perbatasan. Setiap wisatawan domestik dapat menikmati tunjangan bebas bea sebesar 8.000 yuan (sekitar 17,5 juta rupiah) per hari di toko-toko bebas bea di pusat tersebut.

"Dari semua wisatawan yang mengunjungi toko tersebut, wisatawan domestik mencapai 80 hingga 90 persen. Penjualan toko tersebut mencapai rata-rata 1,5 juta yuan (sekitar 3,3 miliar rupiah) per bulan sejak Mei hingga sekarang. Barang-barang tersebut diimpor langsung dari Eropa atau diangkut dengan kereta barang Tiongkok-Eropa," kata Zhang Hongying, Manajer toko bebas bea di pusat tersebut.

Seorang pejabat dari pusat tersebut mengatakan bahwa dengan memanfaatkan lokasi geografisnya yang unik dan kebijakan yang menguntungkan, tempat itu telah menjadi tempat uji coba konektivitas antara negara-negara Eurasia, tujuan wisata yang populer, dan tempat belanja yang wajib dikunjungi.

Dari Januari hingga Agustus tahun ini, total nilai perdagangan barang yang masuk ke pusat tersebut dari Tiongkok mencapai 3,2 miliar yuan (sekitar 7 triliun rupiah).

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner