Jumat, 11 Oktober 2024 11:14:26 WIB

Konsumen Muda Tiongkok Bersedia Habiskan Banyak Uang untuk Produk yang Berikan Rasa Nyaman
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Seorang pelanggan sebuah toko pop-up yang terinspirasi dari kafe di pusat kota Shanghai (CMG)

Shanghai, Radio Bharata Online - Dari mainan anti stres yang empuk hingga mainan boneka yang lembut dan empuk, anak muda di Tiongkok rela menghabiskan lebih banyak uang untuk memanjakan diri dan kesenangan pribadi sehingga menciptakan tren baru untuk produk yang memberikan rasa senang di negara tersebut.

Biaya bukan lagi satu-satunya faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan bagi konsumen muda Tiongkok. Nilai emosional dari apa yang mereka beli semakin signifikan menurut laporan tahunan yang dirilis oleh Asosiasi Konsumen Tiongkok pada bulan Mei 2024.

Pebisnis di negara tersebut mulai menyadari fenomena ini dan mengikuti tren tersebut.

Sebuah toko pop-up yang terinspirasi dari kafe di pusat kota Shanghai, yang tidak menyediakan kopi tetapi menjual mainan lembut, telah menggemparkan internet di Tiongkok karena unggahan yang menampilkan suasana di toko dan video unboxing telah tersebar luas di media sosial.

Pelanggan di toko dapat memesan mainan dan melihat staf yang berpakaian seperti 'barista' di toko mengemas mainan tersebut. Setelah siap, pelanggan akan menerima mainan yang menenangkan ini yang dikemas dalam kemasan yang dirancang khusus seperti kotak kue.

Pengalaman unik seperti itu telah memikat banyak pelanggan muda yang mencari nilai emosional.

"Saya dapat memperoleh nilai emosional dari pertunjukan ini," kata seorang pelanggan.

"Mainan-mainan itu memberi saya kepuasan emosional. Bagi saya, membelinya membuat saya senang," kata yang lain.

Sebuah kedai kopi pop-up bertema museum di Shanghai juga mengikuti tren ini dengan menyediakan barang-barang baru, banyak yang didasarkan pada peninggalan budaya Tiongkok, di samping menu minuman mereka.

Kedai tersebut bermitra dengan Museum Sanxingdui di provinsi Sichuan, barat daya Tiongkok, untuk menawarkan barang-barang modern yang terinspirasi oleh artefak budaya dalam koleksi museum.

"Artefak ini mendapatkan popularitas besar secara daring karena ia tampak seperti melapor kepada bosnya," kata Wei Qing, Wakil Direktur Komite Manajemen Museum Sanxingdui yang memamerkan patung seorang pria yang tampaknya memohon belas kasihan.

Posting dan video yang menunjukkan produk lain termasuk magnet kulkas berdasarkan peninggalan budaya di kedai kopi tersebut juga menjadi viral secara daring.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner