Senin, 17 Maret 2025 8:21:18 WIB

Para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok yang dipimpin oleh Sun Cheng telah mengembangkan sistem penilaian yang dapat mengukur pola distribusi spasial sel imun dalam lingkungan mikro tumor untuk menilai kemungkinan kambuh
Teknologi

AP Wira

banner

Ilustrasi/foto Shine

BEIJING, Radio Bharata Online - Sebuah tim peneliti Tiongkok telah mengembangkan alat AI yang memprediksi risiko kekambuhan kanker hati dengan akurasi 82,2 persen.

Kanker hati, penyebab kematian akibat kanker ketiga di seluruh dunia, memiliki tingkat kekambuhan pascaoperasi hingga 70 persen. Sehingga memprediksi kekambuhan secara akurat merupakan tantangan penting.

Menurut sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Nature, para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok, yang dipimpin oleh Sun Cheng, telah mengembangkan sistem penilaian yang diberi nama TIMES, yang dapat mengukur pola distribusi spasial sel imun dalam lingkungan mikro tumor untuk menilai kemungkinan kambuh. Sistem ini merupakan alat prediksi kekambuhan kanker hati pertama di dunia yang mengintegrasikan data imun spasial.

Studi ini menunjukkan bahwa organisasi spasial sel imun, bukan hanya kuantitasnya, menentukan hasil klinis. Dengan menggabungkan transkriptomik spasial, proteomik, imunohistokimia multispektral, dan analisis spasial berbasis AI, tim tersebut menetapkan metode baru untuk penilaian lingkungan mikro tumor. Sistem ini dilatih menggunakan sampel jaringan kanker hati dari 61 pasien.

Para peneliti membuka versi daring TIMES yang gratis, yang memungkinkan pengguna global mengunggah gambar pewarnaan patologis untuk evaluasi risiko instan.

Sun Cheng mengatakan, tim yang dipimpinnya ingin menyediakan alat pengambilan keputusan yang revolusioner untuk membantu dokter mengoptimalkan perawatan yang dipersonalisasi, terutama di wilayah dengan sumber daya terbatas. Ia juga menambahkan bahwa mereka secara aktif berkolaborasi dengan mitra industri untuk menstandardisasi aplikasi klinis. [Shine]

Komentar

Berita Lainnya