Beijing, Radio Bharata Online - Total impor dan ekspor barang Tiongkok meningkat 3,5 persen secara tahunan (year-on-year) pada bulan Agustus 2025, menandai bulan ketiga berturut-turut di mana ekspor dan impor mencapai pertumbuhan simultan, ungkap Juru Bicara Biro Statistik Nasional atau National Bureau of Statistics (NBS) Tiongkok pada hari Senin (15/9).
Dalam konferensi pers di Beijing, Fu Linghui, Juru Bicara NBS, mengatakan bahwa impor dan ekspor barang terus tumbuh, dan struktur perdagangan terus membaik.
"Pada bulan Agustus, total nilai impor dan ekspor barang mencapai 3,8744 triliun yuan (sekitar 8.925 triliun rupiah), naik 3,5 persen dari tahun sebelumnya. Secara spesifik, total nilai ekspor mencapai 2,3035 triliun yuan (sekitar 5.305 triliun rupiah), meningkat 4,8 persen, sementara total nilai impor mencapai 1,5709 triliun yuan (sekitar 3.618 triliun rupiah), naik 1,7 persen," ujarnya.
"Dalam delapan bulan pertama, total nilai impor dan ekspor barang mencapai 29,5696 triliun yuan, meningkat 3,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Secara spesifik, total nilai ekspor mencapai 17,6056 triliun yuan, naik 6,9 persen, dan total nilai impor mencapai 11,964 triliun yuan, turun 1,2 persen," lanjut Fu.
Menurutnya, dalam delapan bulan pertama 2025 impor dan ekspor perdagangan umum tercatat meningkat 2,2 persen, menyumbang 63,9 persen dari total nilai impor dan ekspor.
Ia juga mencatat bahwa impor dan ekspor dengan negara-negara mitra Sabuk dan Jalan tumbuh 5,4 persen, sementara impor dan ekspor oleh perusahaan swasta meningkat 7,4 persen, menyumbang 57,1 persen dari total nilai impor dan ekspor, 2,1 poin persentase lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pejabat tersebut pun mencatat bahwa ekspor produk mekanik dan listrik naik sebesar 9,2 persen, menyumbang 60,2 persen dari total nilai ekspor.
Fu menekankan bahwa perdagangan luar negeri dan cadangan devisa meningkat pada bulan tersebut, menandakan ketahanan ekonomi Tiongkok di tengah meningkatnya ketidakpastian global dan pemulihan ekonomi global yang lambat.
"Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang lambat dan ketidakpastian dalam perdagangan internasional, perdagangan barang Tiongkok terus menunjukkan ketahanan. Pada bulan Agustus, total impor dan ekspor barang naik sebesar 3,5 persen secara tahunan, dengan ekspor dan impor meningkat selama tiga bulan berturut-turut. Pertumbuhan pesat ekspor produk mekanik dan listrik menghasilkan peningkatan ekspor sebesar 9,2 persen secara tahunan dari Januari hingga Agustus. Pada akhir Agustus, cadangan devisa Tiongkok naik sebesar 29,9 miliar dolar AS (sekitar 490, 6 triliun rupiah) dari bulan sebelumnya, menunjukkan tren yang stabil dan meningkat secara keseluruhan," jelasnya.