HAINAN, Bharata Online - Tiongkok pada hari Rabu (10/9) telah menyetujui pembentukan cagar alam nasional Huangyan Dao, sebagai bagian dari upayanya untuk melindungi ekosistem laut Laut Tiongkok Selatan.
Terletak di Kota Sansha, Provinsi Hainan, cagar alam nasional Huangyan Dao membentang seluas 3.523,67 hektar dan berfokus pada perlindungan ekosistem terumbu karang yang rapuh di kawasan tersebut, menurut Badan Kehutanan dan Padang Rumput Nasional.
Seorang reporter China Global Television Network (CGTN) baru-baru ini bergabung dengan tim peneliti Tiongkok di laut untuk mengamati ekosistem laut di sekitar Huangyan Dao dan mendokumentasikan kisah samudra luas yang hidup ini.
Huangyan Dao telah lama menjadi daerah penangkapan ikan tradisional dan pelabuhan yang aman bagi para nelayan Tiongkok. Kini, tempat ini juga dikenal sebagai tempat lahirnya keanekaragaman hayati laut. Untuk memahami suaka biru ini, para ilmuwan menyelam di bawah ombak, merangkul lautan secara langsung.
"Rasanya seperti melangkah ke alam semesta lain atau memasuki dimensi baru. Bagi saya, ini sama luar biasanya dengan perjalanan luar angkasa," kata Yan Yu, anggota tim ekspedisi.
Di bawah permukaan, mereka tidak sendirian. Dengan sedikit campur tangan manusia di sana, kawanan ikan berenang melewatinya, bersama spesies langka dan berharga.
"Kami mengamati beragam spesies kerang raksasa, termasuk yang langka, di wilayah laut yang kami survei kali ini. Kondisi pertumbuhan mereka sangat sehat," kata Yang Jing, kepala ilmuwan tim ekspedisi.
Melindungi ekosistem yang rapuh ini telah menjadi prioritas nasional. Pembentukan cagar alam ini akan memberikan jaminan kelembagaan yang penting bagi konservasi keanekaragaman, stabilitas, dan keberlanjutan ekosistem alami Huangyan Dao di Laut Tiongkok Selatan.
Survei seperti ini merupakan kunci untuk menjaga masa depan lingkungan Laut Tiongkok Selatan.
"Ini memberi kita gambaran yang jelas tentang situasi lingkungan ekologis Laut Tiongkok Selatan saat ini, yang meletakkan fondasi yang kokoh bagi perlindungan ekologi dan lingkungan yang lebih baik di masa depan," kata Lu Junqiang, kapten tim ekspedisi.
Sebagai negara maritim besar, Tiongkok selalu mementingkan perlindungan lingkungan ekologis dan keanekaragaman hayati laut. Negara ini telah memperkuat desain tingkat atas dan meningkatkan kerangka hukum dan kelembagaannya untuk memajukan perlindungan ekologi-lingkungan laut.
Di antara upaya perlindungan lingkungannya yang ekstensif, Tiongkok telah menetapkan lebih dari 350 kawasan lindung laut pada tahun 2024, termasuk 14 cagar alam maritim nasional. Saat ini, jumlah spesies laut yang tercatat di Tiongkok telah mencapai 28.000, mencakup sekitar 11 persen dari total global.