Rabu, 20 Agustus 2025 11:25:44 WIB

Para Tamu di Acara Budaya Kenang Kisah Perang Dunia II dan Ingin Tiongkok dan Rusia Tingkatkan Kerja Sama

International

Eko Satrio Wibowo

Moskow, Radio Bharata Online - Para tamu dari Tiongkok dan Rusia pada hari Senin (18/8) mengenang sejarah pertumpahan darah selama Perang Anti-Fasis Dunia dalam sebuah acara pertukaran budaya yang diadakan di Moskow. Acara ini memberikan penghormatan khusus kepada mereka yang mendokumentasikan sejarah melalui gambar dan video.

Acara Pertukaran Budaya "Echo of Peace", yang diselenggarakan bersama oleh China Media Group (CMG) dan Kedutaan Besar Tiongkok di Rusia, diadakan untuk mengenang pengorbanan yang dilakukan selama Perang Anti-Fasis Dunia dan mendorong kerja sama bilateral di masa mendatang.

Acara ini dihadiri oleh Zhang Wei, Penasihat Menteri Kedutaan Besar Tiongkok di Rusia, Andrey Denisov, Wakil Ketua Pertama Komite Urusan Internasional Dewan Federasi Federasi Rusia, Ivan Arkhipov, Wakil Ketua Masyarakat Persahabatan Rusia-Tiongkok, dan Natalya Khryukina, Ketua Asosiasi Keturunan Pilot Sukarelawan Rusia untuk Tiongkok dan putri dari Timofey T. Khryukin, seorang pilot ulung dari Angkatan Udara Sukarelawan Soviet untuk Tiongkok.

Shen Haixiong, Wakil Kepala Departemen Publisitas Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok dan Presiden CMG, menyampaikan pidato melalui video di acara tersebut. Shen mengatakan bahwa sejarah adalah buku teks terbaik, dan mengajak semua orang untuk menimba kebijaksanaan dan kekuatan dari sejarah yang luar biasa ini serta bekerja sama untuk menghadapi tantangan bersama di dunia yang penuh gejolak saat ini.

Shen mengatakan, CMG berkomitmen untuk memperdalam kerja sama dengan mitra internasional, mengintegrasikan "ide + seni + teknologi" guna membangun platform media untuk pelaporan berita, pertukaran informasi, dan berbagi sumber daya.

Denisov mengatakan, rakyat Rusia selalu mengingat kontribusi yang diberikan oleh rakyat Tiongkok di medan perang utama Perang Anti-Fasis Dunia di Timur, dan prestasi para ahli militer dan pilot Soviet yang membantu Tiongkok dan bertempur berdampingan dengan sahabat-sahabat Tiongkok mereka. Menurutnya, hari ini sangatlah penting untuk menjaga memori sejarah yang autentik dan mengenang kembali momen-momen bersejarah yang menghubungkan kedua negara dan rakyat mereka.

"Anda tahu, saya sebenarnya adalah perwakilan dari generasi yang lebih tua. Orang-orang dari generasi saya telah menyaksikan banyak hal secara langsung, sementara generasi muda hanya dapat belajar tentang sejarah melalui berbagai catatan. Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka yang telah mencatat sejarah dan melestarikan memori melalui teknologi gambar dan video. Saya berterima kasih kepada mereka atas dedikasi tanpa pamrih ini," ungkapnya.

Para peserta mencatat dalam acara tersebut bahwa 80 tahun yang lalu, rakyat kedua negara berjuang bahu-membahu dalam perjuangan yang berat, memberikan pengorbanan yang luar biasa dan kontribusi yang menentukan bagi kemenangan Perang Anti-Fasis Dunia.

Mereka juga menyampaikan harapan untuk hubungan bilateral yang terus berkembang, sehingga "Echo of Peace" benar-benar bergema di seluruh dunia.

Pada acara tersebut, para peserta menonton film sejarah tentang Perang Anti-Fasis Dunia, yang menampilkan cuplikan anak-anak yang memberikan penghormatan kepada para martir, yang menekankan bahwa kemenangan dan kehidupan bahagia saat ini diraih dengan susah payah.

Valery Baranov, Komandan Militer Rusia, Kolonel Jenderal, Profesor, dan Anggota Penuh Akademi Ilmu Militer Federasi Rusia, memberikan medali kepada para tamu dalam rangka memperingati 80 tahun kemenangan dalam perang melawan agresi Jepang.

Menurut penyelenggara, rangkaian Acara Pertukaran Budaya "Echo of Peace" juga akan diselenggarakan di Kenya, Korea Selatan, Uni Emirat Arab (UEA), Meksiko, Inggris, dan negara-negara lainnya.

Komentar