Jumat, 5 Juli 2024 10:22:53 WIB
Tekan Obesitas, Tiongkok Kampanyekan Pengendalian Berat Badan
Kesehatan
Endro
File foto hanya untuk tujuan representasi
BEIJING, Radio Bharata Online - Dengan separuh populasi orang dewasa di negara ini dinilai kelebihan berat badan atau obesitas, Tiongkok mempromosikan pengendalian berat badan melalui kampanye kesadaran masyarakat yang baru.
Diluncurkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC) minggu ini, kampanye merangkum pengetahuan pengendalian berat badan, ke dalam delapan slogan menarik yang menekankan komitmen seumur hidup, pemantauan aktif, diet seimbang, aktivitas fisik, tidur nyenyak, target yang masuk akal, dan tindakan keluarga.
Ini adalah bagian dari program tiga tahun pemerintah untuk membantu lebih banyak masyarakat Tiongkok menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.
Guo Yanhong, direktur Kantor Tanggap Darurat Kesehatan NHC mengatakan, kita harus melakukan intervensi dan memperbaiki situasi, karena obesitas dan kelebihan berat badan adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama.
Menurut Guo, intervensi aktif pemerintah menyoroti kenyataan pahit, bahwa negara yang berjuang untuk memberi makan rakyatnya setengah abad yang lalu, kini berjuang keras melawan kelebihan berat badan di kalangan penduduknya, karena kondisi kehidupan telah meningkat secara signifikan.
Sebagai indikator beratnya masalah ini, data menunjukkan bahwa 19 persen anak di bawah umur berusia 6 hingga 17 tahun, dan 10 persen anak di bawah usia 6 tahun telah mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Ahli epidemiologi mengaitkan masalah ini dengan perubahan besar dalam pola makan masyarakat Tiongkok, dengan peningkatan konsumsi makanan hewani, biji-bijian olahan dan makanan olahan, serta tinggi gula dan tinggi lemak, sementara tingkat aktivitas fisik menurun seiring dengan meningkatnya perilaku sedentary (perilaku kurang gerak).
Xu Jianfang, pakar kebugaran dari China Institute of Sport Science, mengusulkan pendekatan praktis terhadap aktivitas fisik, mengingat sifat pekerjaan, belajar, dan gaya hidup yang serba cepat.
Dia menyarankan “fragmentasi” aktivitas fisik, yang berarti memanfaatkan waktu yang tersedia untuk berolahraga. (Xinhua)
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB