Senin, 14 Juli 2025 13:43:33 WIB
Tiongkok dan AS Tingkatkan Implementasi Hasil Kerangka Kerja London
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo

Wang Lingjun, Wakil Kepala Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Tim Tiongkok dan AS sedang mempercepat upaya untuk mengimplementasikan hasil Kerangka Kerja London guna menyelesaikan sengketa perdagangan mereka, ungkap seorang pejabat senior Administrasi Umum Kepabeanan atau General Administration of Customs (GAC) negara tersebut pada hari Senin (14/7).
Dalam konferensi pers yang diadakan di Beijing, Wang Lingjun, Wakil Kepala GAC, memberikan penjelasan kepada media mengenai kondisi perdagangan bilateral. Pada paruh pertama tahun ini, total impor dan ekspor Tiongkok dengan Amerika Serikat mencapai 2,08 triliun yuan (sekitar 4.718 triliun rupiah), turun 9,3 persen secara tahunan (year-on-year). Ekspor turun 9,9 persen menjadi 1,55 triliun yuan (sekitar 3.516 triliun rupiah), sementara impor turun 7,7 persen menjadi 530,35 miliar yuan (sekitar 1.203 triliun rupiah).
Menurut Wang, akibat dampak dari apa yang disebut "tarif timbal balik" yang diberlakukan oleh Amerika Serikat, perdagangan Tiongkok-AS bergeser dari pertumbuhan tahunan (year-on-year) pada kuartal pertama menjadi penurunan tahunan (year-on-year) pada kuartal kedua, dengan penurunan mencapai 20,8 persen.
Meskipun mengalami kemerosotan tersebut, Wang mencatat tanda-tanda pemulihan menyusul perkembangan positif dalam perundingan ekonomi dan perdagangan baru-baru ini di Jenewa dan London. Pada bulan Juni 2025, perdagangan bulanan pulih dari kurang dari 300 miliar yuan pada bulan Mei menjadi lebih dari 350 miliar yuan (sekitar 794 triliun rupiah), sementara penurunan tahunan menyempit secara signifikan.
"Inti dari kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS adalah saling menguntungkan dan saling menguntungkan. Hal ini mencerminkan tren globalisasi yang tak terelakkan, integrasi mendalam rantai industri global, dan kebutuhan praktis akan inovasi bisnis dan kesejahteraan publik di kedua negara," ujar Wang.
Wang menekankan betapa sulitnya mencapai terobosan-terobosan baru-baru tersebut dan mendesak keterlibatan konstruktif yang berkelanjutan.
"Tiongkok ingin menegaskan kembali bahwa Konsensus Jenewa dan Kerangka Kerja London tidak mudah dicapai. Tidak ada masa depan dalam pemerasan atau paksaan. Dialog dan kerja sama adalah satu-satunya jalan yang tepat. Kami berharap pihak AS terus bekerja sama dengan Tiongkok untuk menjadikan kerja sama sebagai tema utama hubungan ekonomi bilateral. Bersama-sama, kita dapat membantu mengarahkan kembali sistem perdagangan global menuju keadilan dan keterbukaan, serta berkontribusi pada pemulihan dan pertumbuhan ekonomi dunia," jelasnya.
Komentar
Berita Lainnya
Banyaknya investasi yang masuk ke Jateng saat ini menjadi bukti bahwa Indonesia masih menjadi negara yang dipercaya para investor Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB

Seperempat abad yang lalu Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

Selama liburan Hari Nasional tahun ini permintaan untuk perjalanan singkat dan penjualan peralatan luar ruangan terus meningkat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB

Shanghai mengharapkan mobil listrik penuh untuk membuat lebih dari setengah penjualan mobil pada tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB

Para petani cabai dan beras mengaku risau akan lonjakan harga akibat curah hujan yang tinggi sejak pekan lalu Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB

Huawei mengumumkan Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB

14 negara teken kesepakatan dagang dengan pengusaha Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di atas 5 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB
