Bharata Online - Unsur budaya Tiongkok menjadi pusat perhatian di Pekan Mode Internasional Tiongkok (Musim Gugur) 2025. Lebih dari separuh peragaan busana dan berbagai pameran menyoroti estetika dan inovasi oriental yang terinspirasi oleh warisan budaya tak benda Tiongkok.
Para desainer memamerkan karya kreatif terbaru mereka dengan memadukan keahlian tradisional dengan mode kontemporer.
Mulai dari sulaman Miao yang indah dan gaun warna-warni berbahan sutra Etles hingga jubah Tibet berhias sutra, 56 model cilik yang mewakili berbagai kelompok etnis berjalan di atas panggung dengan pakaian tradisional mereka dan langsung memikat penonton.
"Ketika mereka mengenakan kostum etnik untuk tampil di atas panggung, mereka benar-benar dapat menemukan kepercayaan diri dan kebanggaan nasional," ujar salah satu penonton, Lobsang Dolma.
Selain pakaian etnik tradisional, gaya Tiongkok kontemporer seperti rok bermotif wajah kuda, cheongsam, dan Setelan Sun Yat-sen—yang telah populer dalam beberapa tahun terakhir—juga memadukan unsur-unsur Tiongkok yang segar.
Terinspirasi oleh lanskap pegunungan dan sungai, desain-desain ini menghadirkan perpaduan kreatif budaya Tiongkok dengan mode modern.
"Tema karya kami yang ditampilkan di pekan mode ini adalah pegunungan dan sungai di negara kami. Untuk busana pria, saya terinspirasi dari Pegunungan Kunlun, sementara untuk busana wanita, inspirasinya berasal dari lengkungan Sungai Kuning yang berkelok-kelok," ujar desainer Jin Meimei.
Menurut penyelenggara, di antara lebih dari 100 peragaan busana yang digelar tahun ini, lebih dari separuh merek dan desainer memilih untuk menonjolkan estetika budaya Tiongkok, menggunakan mode sebagai media untuk menceritakan kisah beragam kelompok etnis di negara ini.
Pekan Mode Internasional Tiongkok 2025 (Musim Gugur) diselenggarakan di Beijing dari tanggal 5 hingga 14 September.