Senin, 22 Juli 2024 13:57:7 WIB

Tiongkok terus menuntut agar Filipina menarik kapal perang tersebut dan memulihkan status Ren'ai Jiao yang tidak menampung personel atau fasilitas apa pun
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Tangkapan Layar Pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok tentang Tiongkok Mencapai Kesepakatan Sementara dengan Filipina dalam Mengelola Situasi di Ren'ai Jiao (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Senin (22/7) menyampaikan pernyataan tentang kesepakatan sementara Tiongkok dengan Filipina dalam mengelola situasi di Ren'ai Jiao (Terumbu Karang) di Laut Tiongkok Selatan.

Juru bicara tersebut menekankan pertama dan terutama bahwa Ren'ai Jiao merupakan bagian dari Nansha Qundao Tiongkok dan Tiongkok memiliki kedaulatan atas Ren'ai Jiao dan seluruh Nansha Qundao serta perairan di sekitarnya. Mengenai cara menangani situasi terkini di Ren'ai Jiao, Tiongkok telah menyatakan secara terbuka posisi berprinsipnya yang terdiri dari tiga poin:

Pertama, dengan membiarkan kapal perangnya kandas di Ren'ai Jiao selama beberapa dekade, Filipina telah melanggar kedaulatan Tiongkok dan Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak (Declaration on the Conduct/DOC) di Laut Tiongkok Selatan, khususnya Pasal 5 yang menyatakan para pihak harus menahan diri dari tindakan menghuni pulau dan terumbu karang yang tidak berpenghuni. Tiongkok terus menuntut agar Filipina menarik kapal perang tersebut dan memulihkan status Ren'ai Jiao yang tidak menampung personel atau fasilitas apa pun.

Kedua, mulai sekarang hingga saat kapal perang ditarik, apabila Filipina perlu mengirimkan kebutuhan hidup bagi personel yang tinggal di kapal perang, Tiongkok bersedia mengizinkannya dengan semangat kemanusiaan jika Filipina memberi tahu Tiongkok terlebih dahulu dan setelah verifikasi di tempat dilakukan. Tiongkok akan memantau seluruh proses pasokan ulang.

Ketiga, apabila Filipina mengirimkan sejumlah besar bahan bangunan ke kapal perang dan berupaya membangun fasilitas tetap atau pos terdepan permanen, Tiongkok sama sekali tidak akan menerimanya dan akan dengan tegas menghentikannya sesuai dengan hukum dan peraturan untuk menegakkan kedaulatan Tiongkok dan kesucian DOC.

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa atas dasar posisi berprinsip di atas, Tiongkok baru-baru ini melakukan serangkaian konsultasi dengan Filipina untuk mengelola situasi di Ren'ai Jiao dan mencapai kesepakatan sementara dengan Filipina mengenai pasokan ulang kebutuhan hidup untuk kemanusiaan. Kedua pihak sepakat untuk bersama-sama mengelola perbedaan dalam masalah maritim dan berupaya untuk meredakan ketegangan di Laut Tiongkok Selatan.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner