Jumat, 24 Januari 2025 16:59:53 WIB
Menteri Afghanistan Soroti Hubungan yang Langgeng dengan Tiongkok, dari Jalur Sutra hingga Kerja Sama Modern
International
Eko Satrio Wibowo
Sher Mohammad Abbas Stanikzai, Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan (CMG)
Kabul, Radio Bharata Online - Seorang pejabat senior Afghanistan telah menyoroti hubungan historis yang langgeng antara Afghanistan dan Tiongkok, menelusuri hubungan mereka dari Jalur Sutra kuno hingga kerja sama politik, budaya, dan ekonomi saat ini.
Sher Mohammad Abbas Stanikzai, Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan, menguraikan pemikirannya tentang kerja sama yang membuahkan hasil antara negara itu dengan Tiongkok dalam sebuah wawancara eksklusif dengan China Global Television Network (CGTN).
"Afghanistan dan Tiongkok telah menjalin hubungan selama berabad-abad, bahkan lebih dari seribu tahun. Kami telah menjalin hubungan yang positif dan historis satu sama lain untuk jangka waktu yang sangat lama. Kami juga memiliki jalur transit historis yang dikenal sebagai Jalur Sutra, yang melewati Afghanistan dan menuju ke Tiongkok dan masih memiliki nilai historis. Tujuh puluh tahun yang lalu, setelah Revolusi Komunis Tiongkok yang dipimpin oleh Mao Zedong dan sistem baru didirikan di Tiongkok, Afghanistan adalah salah satu negara pertama yang mengakui republik Tiongkok yang baru, dan kami telah menjalin hubungan yang positif dengan Tiongkok sejak saat itu," jelasnya.
Pejabat itu menekankan bahwa sebagai negara tetangga, Afghanistan telah menyambut baik dukungan dari Tiongkok selama masa-masa paling mendesak di negara Asia Tengah itu.
"Afghanistan memiliki perbatasan sepanjang 90 hingga 95 kilometer dengan Tiongkok di sepanjang koridor Wakhan dan pegunungan Pamir. Alhamdulillah, kami memiliki hubungan yang positif dengan Tiongkok sepanjang sejarah dan kami adalah dua negara tetangga yang tidak pernah mengalami pertikaian perbatasan atau konflik lainnya satu sama lain. Tentu saja, Afghanistan telah mengalami konflik dengan negara-negara tetangganya sepanjang sejarah, tetapi tidak pernah memiliki masalah dengan Tiongkok. Hubungan selama tujuh puluh tahun antara kedua negara tersebut sangat erat dan sangat bersejarah. Tiongkok secara politik mendukung Afghanistan selama invasi oleh Uni Soviet. Tiongkok juga telah mendukung Afghanistan secara politik melawan invasi Amerika Serikat dan telah memainkan peran positif selama periode ini," paparnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, para pemimpin Afghanistan telah bekerja secara aktif untuk menjaga hubungan positif tersebut.
"Kami telah mengunjungi Tiongkok beberapa kali dan bertukar pandangan dengan pihak Tiongkok karena Tiongkok juga menentang invasi AS dan kami pun demikian. Saat ini, sejak kembalinya Emirat Islam Afghanistan, hubungan kedua negara menjadi lebih baik. Tiongkok dan Afghanistan kini jauh lebih dekat. Kedutaan besar Afghanistan dibuka di Beijing dan kedutaan besar Tiongkok juga dibuka di Kabul. Selain itu, kedua negara memiliki hubungan budaya, ekonomi, dan politik yang telah mencapai era yang lebih positif dibandingkan dengan masa lalu," ujar Stanikzai.
Komentar
Berita Lainnya
Politisi Jerman Kritik Parlemen Eropa karena Tetap Operasikan Dua Kompleksnya di Tengah Krisis Energi International
Jumat, 7 Oktober 2022 8:37:55 WIB
Patung Kepala Naga dari Batu Pasir Berusia Ratusan Tahun Ditemukan di Taman Angkor Kamboja International
Jumat, 7 Oktober 2022 16:2:20 WIB
Tiga Ekonom Internasional Raih Hadiah Nobel Ekonomi 2022 International
Selasa, 11 Oktober 2022 12:41:19 WIB
Peng Liyuan serukan upaya global untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan International
Rabu, 12 Oktober 2022 8:34:27 WIB
Sekjen PBB Serukan Cakupan Sistem Peringatan Dini Universal untuk Bencana Iklim International
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:59:46 WIB
Jokowi Puji Kepemimpinan Xi Jinping: Dekat dengan Rakyat, Memahami Betul Masalah yang Dihadapi Rakyat International
Senin, 17 Oktober 2022 13:29:21 WIB
Forum Pangan Dunia ke-2 Dibuka di Roma International
Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB
Australia Janji Pasok Senjata Buat Indonesia International
Jumat, 21 Oktober 2022 9:11:43 WIB
AS Pertimbangkan Produksi Senjata Bersama Taiwan International
Sabtu, 22 Oktober 2022 9:6:52 WIB
Pemimpin Sayap Kanan Giorgia Meloni Jadi PM Wanita Pertama Italia International
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB
Krisis Di Inggris Membuat Jutaan Warga Sengaja Tidak Makan Biar Hemat International
Minggu, 23 Oktober 2022 7:54:8 WIB
Gunung Kilimanjaro di Tanzania Dilanda Kebakaran International
Minggu, 23 Oktober 2022 15:24:53 WIB
Para Pemimpin Negara Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Kembali Xi Jinping International
Senin, 24 Oktober 2022 11:47:39 WIB
Menlu ASEAN Akan Gelar Pertemuan Khusus di Indonesia Bahas Myanmar International
Senin, 24 Oktober 2022 16:57:17 WIB
Konser di Myanmar Berubah Menjadi Horor Saat Serangan Udara Militer Tewaskan Sedikitnya 60 Orang International
Selasa, 25 Oktober 2022 10:2:29 WIB