Sabtu, 7 Oktober 2023 11:36:48 WIB
Analis: Ekonomi Tiongkok akan Tetap Produktif Secara Efisien
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Liu Yangsheng, anggota senior Taihe Institute (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Liu Yangsheng, anggota senior Taihe Institute, sebuah lembaga pemikir yang berbasis di Beijing mengatakan aktivitas ekonomi Tiongkok akan terus produktif secara efisien mengingat kecakapan manufakturnya dan upaya-upaya berkelanjutan untuk memajukan teknologinya.
Selama beberapa bulan terakhir, telah terjadi fluktuasi di pasar properti Tiongkok. Beberapa orang menganggap hal ini sebagai tanda bahwa ekonomi Tiongkok sedang melemah.
Liu mencatat bahwa pasar real estat telah bermasalah dengan leverage yang berlebihan dan ekspansi yang berlebihan karena Tiongkok mempercepat urbanisasi selama beberapa dekade terakhir, namun ia percaya bahwa hal itu akan berubah menjadi lebih baik.
"Pasar properti masih akan memainkan peran penting, namun perannya akan berbeda. Dulu pasar properti berperan dalam menghasilkan pendapatan bagi pemerintah daerah, menyediakan perumahan yang layak, bahkan perumahan yang besar, bagi penduduk yang pindah ke kota. Namun semua peran tersebut harus berubah. Dan akan memainkan peran yang berbeda. Ini akan menjadi perumahan untuk ditinggali, bukan untuk spekulasi. Dan tidak akan ada lagi pengaruh besar seperti sebelumnya," ujar Liu.
Menurut Liu, Tiongkok memainkan peran yang sangat signifikan dalam perekonomian dunia karena rantai suplai yang canggih untuk manufaktur dan statusnya sebagai negara perdagangan utama.
"Pada dasarnya, Tiongkok memiliki rantai pasokan manufaktur yang paling canggih di dunia saat ini, mungkin yang paling canggih dalam sejarah manusia. Jadi, ia dapat memproduksi barang dengan lebih efisien dan lebih murah dibandingkan siapa pun dan di mana pun. Jadi, ekonomi Tiongkok sangat penting karena canggih, rumit, dan komprehensif dalam mencakup semua sektor industri. Dan sangat, sangat efisien. Jadi, itulah salah satu peran yang dimainkannya," katanya.
Menurut Liu, lantaran negara-negara maju telah beralih dari sektor manufaktur, posisi Tiongkok sebagai ekonomi manufaktur yang efektif memiliki implikasi yang lebih penting bagi bisnis dan konsumen global. Ia juga menambahkan bahwa kemajuan teknologi negara ini mengkonsolidasikan keunggulan tersebut.
"Sekarang, bagian lain di sini adalah bahwa Tiongkok adalah negara perdagangan utama. Ini adalah mitra dagang nomor satu dari lebih dari 120 negara. Jadi, negara ini memasok barang dan jasa ke negara-negara yang tidak memilikinya dan membutuhkannya. Jadi, peran yang dimainkan oleh Tiongkok sangat, sangat signifikan dalam skala global, dan saya pikir ini akan terus berlanjut karena Tiongkok terus memajukan teknologinya di bidang manufaktur. Ini akan terus menjadi produktif dan produktif secara efisien," jelas Liu.
Mengenai sejumlah modal asing yang mengalir keluar dari pasar Tiongkok, Liu percaya bahwa hal itu dapat dikompensasi dengan meningkatnya investasi dari perusahaan-perusahaan Eropa dan Timur Tengah.
"Dalam hal modal yang keluar dari Tiongkok, saya pikir kita harus melihat beberapa angka. Investasi asing langsung Jerman ke Tiongkok pada paruh pertama tahun ini hampir mencapai titik tertinggi sepanjang masa, lebih dari 10 miliar euro (sekitar 166 triliun rupiah). Jadi, ada beberapa yang keluar dari sisi AS, terutama sejak AS mulai menyelidiki investasi oleh entitas dan lembaga keuangan AS di Tiongkok. Tapi, saya yakin bahwa hal ini akan digantikan oleh investasi dari Eropa dan juga investasi dari Timur Tengah," ujarnya.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB