Kamis, 17 Oktober 2024 14:20:26 WIB

Tiongkok Melonggarkan Pembatasan Persetujuan Pinjaman untuk Proyek Perumahan Komersial
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Xiao Yuanqi, Wakil Kepala NFRA (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok melonggarkan pembatasan persetujuan pinjaman bank untuk proyek perumahan komersial dengan memasukkan semua proyek real estat yang memenuhi syarat ke dalam cakupan mekanisme "daftar putih" untuk pembiayaan proyek, kata seorang pejabat senior di Badan Regulasi Keuangan Nasional atau National Financial Regulatory Administration (NFRA) pada hari Kamis (17/10).

Berbicara dalam konferensi pers di Beijing, Xiao Yuanqi, Wakil Kepala NFRA, mengatakan bahwa kondisi saat ini sudah matang untuk mengelola perpanjangan pinjaman untuk semua proyek perumahan komersial sesuai dengan mekanisme "daftar putih".

"Daftar putih" adalah daftar terperinci proyek atau pengembang real estat yang telah ditetapkan mematuhi peraturan dan dengan demikian memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan finansial.

Berdasarkan mekanisme "daftar putih" yang diluncurkan pada akhir Januari 2024, pemerintah daerah dapat merekomendasikan proyek real estat yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan finansial kepada lembaga keuangan.

Menurut Biro Statistik Nasional, mekanisme ini merupakan bagian dari upaya Tiongkok untuk menstabilkan sektor yang terbebani oleh masalah utang dan meningkatkan kepercayaan pada industri yang menyumbang hampir 6 persen dari PDB negara tersebut.

Menurut Xiao, sejak awal tahun ini, NFRA telah bekerja sama dengan otoritas perumahan dan konstruksi untuk memandu pembentukan mekanisme koordinasi pembiayaan real estat perkotaan guna memasukkan semua proyek real estat yang patuh ke dalam "daftar putih", dan untuk mendorong lembaga keuangan meningkatkan dukungan bagi pembiayaan proyek real estat yang masuk daftar putih.

Pejabat itu mengatakan bahwa setelah dimasukkannya proyek real estat yang patuh ke dalam "daftar putih", pengelolaan proyek real estat akan lebih terstandarisasi dan pembiayaan untuk proyek yang memenuhi syarat akan lebih mudah dan cepat, yang akan memainkan peran besar dalam menjaga konstruksi dan penyelesaian proyek serta dalam melindungi hak dan kepentingan yang sah dari pembeli rumah.

"Saat ini, ketentuan untuk mengelola semua pinjaman proyek perumahan komersial sesuai dengan mekanisme 'daftar putih' sudah ada. Proyek real estat yang memenuhi standar 'daftar putih' harus dikelola sesuai dengan persyaratan 'daftar putih' untuk memastikan bahwa proyek yang memenuhi syarat dapat dicakup sebanyak mungkin," kata Xiao.

"Hingga 16 Oktober, pinjaman sebesar 2,23 triliun yuan (sekitar 4.852 triliun rupiah) telah disetujui untuk proyek real estat 'daftar putih'. Diharapkan pada akhir tahun 2024, jumlah pinjaman yang disetujui untuk proyek tersebut akan berlipat ganda menjadi lebih dari 4 triliun yuan (sekitar 8.703 triliun rupiah). Untuk memastikan pembiayaan proyek real estat dan penyelesaian serta penyerahan proyek perumahan, kami akan terus berupaya untuk lebih mengoptimalkan dan meningkatkan mekanisme 'daftar putih' untuk pembiayaan proyek real estat dengan upaya yang lebih besar dan langkah-langkah yang lebih konkret, sehingga proyek yang memenuhi syarat dapat dimasukkan ke dalam daftar sebanyak mungkin, pinjaman dapat disetujui sebanyak mungkin, dan dana dapat dianggarkan sedini mungkin," jelas pejabat tersebut.

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner