Rabu, 3 September 2025 14:53:15 WIB

Tiongkok Berkomitmen pada Pembangunan Damai dan Membangun Komunitas dengan Masa Depan Bersama bagi Umat Manusia
Tiongkok

Eko Satrio Wibowo

banner

Presiden Tiongkok Xi Jinping (CMG)

Beijing, Radio Bharata Online - Tiongkok akan tetap berkomitmen pada jalur pembangunan damai, dan bergandengan tangan dengan seluruh bangsa di dunia dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia, kata Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada hari Rabu (3/9).

Xi, yang juga Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan Ketua Komisi Militer Pusat, menyampaikan pernyataan tersebut saat berpidato di sebuah pertemuan akbar di Lapangan Tiananmen, Beijing, untuk memperingati 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok terhadap Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia.

Xi mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk bersama-sama mengenang sejarah, menghormati para pahlawan yang gugur, menghargai perdamaian, dan menciptakan masa depan yang lebih baik.

Atas nama Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, Kongres Rakyat Nasional, Dewan Negara, Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, dan Komisi Militer Pusat, Xi menyampaikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada seluruh veteran, kawan seperjuangan, patriot, dan perwira di Tiongkok yang turut serta dalam Perang Perlawanan, serta seluruh rakyat Tiongkok di dalam dan luar negeri yang telah berkontribusi signifikan terhadap kemenangan Perang tersebut. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada seluruh pemerintah asing dan sahabat internasional yang telah mendukung dan membantu rakyat Tiongkok dalam melawan agresi, dan dengan hangat menyambut seluruh tamu dari seluruh dunia yang menghadiri acara peringatan tersebut.

Xi mengatakan di bawah panji front persatuan nasional melawan agresi Jepang yang dibentuk atas prakarsa Partai Komunis Tiongkok, rakyat Tiongkok bangkit melawan musuh yang tangguh dengan tekad baja, membangun Tembok Besar dengan darah dan daging untuk membela bangsa, dan akhirnya meraih kemenangan mutlak pertama dalam melawan agresi asing di zaman modern.

Ia menekankan bahwa Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang merupakan bagian penting dari Perang Anti-Fasis Dunia. Menurutnya, dengan pengorbanan nasional yang luar biasa, rakyat Tiongkok telah memberikan kontribusi besar dalam menyelamatkan peradaban manusia dan menjaga perdamaian dunia.

Mencatat bahwa sejarah memperingatkan bahwa seluruh umat manusia bangkit dan jatuh bersama, Xi mengatakan hanya ketika negara-negara di seluruh dunia memperlakukan satu sama lain secara setara, hidup berdampingan secara damai, dan saling mendukung, keamanan bersama dapat ditegakkan, akar penyebab perang dapat diberantas, dan terulangnya tragedi sejarah dapat dicegah.

Di masa lalu, ketika dihadapkan dengan pergulatan kritis antara kebaikan dan kejahatan, terang dan gelap, serta kemajuan dan reaksi, rakyat Tiongkok bersatu untuk melawan musuh, kata Xi, seraya menambahkan bahwa mereka berjuang untuk kelangsungan hidup negara, untuk kebangkitan bangsa Tiongkok, dan untuk keadilan seluruh umat manusia.

Menurutnya, umat manusia saat ini kembali menghadapi pilihan antara perdamaian dan perang, dialog dan konfrontasi, serta kerja sama yang saling menguntungkan dan permainan zero-sum.

Xi menekankan bahwa rakyat Tiongkok teguh berdiri di sisi sejarah dan kemajuan peradaban manusia, dan negara akan tetap berkomitmen pada jalur pembangunan damai, serta bergandengan tangan dengan seluruh bangsa di seluruh dunia dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi kemanusiaan.

Xi juga menegaskan kembali bahwa Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok telah dan akan selalu menjadi angkatan bersenjata heroik yang dapat sepenuhnya dipercaya dan diandalkan oleh Partai dan rakyat.

Ia menekankan bahwa seluruh prajurit harus dengan setia menjalankan tugas suci mereka, mempercepat pembangunan militer kelas dunia, dan dengan tegas menjaga kedaulatan, persatuan, dan integritas wilayah Tiongkok, sehingga dapat memberikan dukungan strategis bagi kebangkitan besar bangsa Tiongkok dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perdamaian dan pembangunan dunia.

Xi menyerukan kepada rakyat Tiongkok dari semua kelompok etnis untuk tetap teguh di jalur sosialisme berciri khas Tiongkok, meneruskan dan memajukan semangat agung Perang Perlawanan, agar dapat berjuang membangun negara yang hebat dan memajukan kebangkitan nasional di semua lini melalui modernisasi Tiongkok.

Tiongkok adalah negara pertama yang melawan agresi fasis dan mempertahankan perlawanan terlama. Dalam perang yang berlangsung selama 14 tahun tersebut, korban jiwa di pihak Tiongkok melebihi 35 juta jiwa. Dengan pengorbanan nasional yang besar, rakyat Tiongkok mempertahankan posisi di medan utama Perang Anti-Fasis Dunia di Timur.

Jepang menyerah pada 2 September 1945, menandatangani Instrumen Penyerahan Diri kepada Tiongkok dan kekuatan Sekutu lainnya. Tiongkok merayakan kemenangan tersebut keesokan harinya. Pada tahun 2014, negara tersebut menetapkan 3 September sebagai Hari Kemenangan Perang Perlawanannya.

Komentar

Berita Lainnya

Petani di wilayah Changfeng Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 14:51:7 WIB

banner
Pembalap Formula 1 asal Tiongkok Tiongkok

Selasa, 4 Oktober 2022 15:19:35 WIB

banner