Rabu, 30 Oktober 2024 14:2:57 WIB

Keturunan Eks Kelompok Pemantau Militer AS Kunjungi Tiongkok

Sosial Budaya

Eko Satrio Wibowo

Yan'an, Radio Bharata Online - Delegasi keturunan mantan Jenderal AS, Joseph Stilwell, dan anggota Kelompok Pengamatan Angkatan Darat AS mengunjungi Tiongkok dari tanggal 15 hingga 29 Oktober 2024 untuk menghormati kontribusi mereka terhadap Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok terhadap Agresi Jepang (1931-1945), dan melanjutkan persahabatan mendalam yang terjalin antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Joseph Warren Stilwell (1883-1946), seorang Jenderal Angkatan Darat AS yang terkenal dalam Perang Dunia II, menjabat di banyak posisi termasuk Kepala Staf Wilayah Tiongkok yang bersekutu.

Ia mencurahkan upaya besar untuk mendukung rakyat Tiongkok dalam perlawanan mereka terhadap agresor Jepang, menjalin persahabatan yang mendalam dan langgeng dengan rakyat Tiongkok.

Setelah ia meninggal, keturunannya tetap berkomitmen untuk meningkatkan pertukaran antarmasyarakat antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Atas saran Stilwell, Angkatan Darat Amerika Serikat mengirim kelompok pengamatan ke Yan'an pada tahun 1944, yang juga dikenal sebagai Misi Dixie. Hal ini menciptakan kondisi untuk pertukaran langsung antara pemerintah Amerika Serikat dan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Kelompok Pengamat Angkatan Darat AS memuji PKT dan angkatan bersenjata anti-Jepang yang dipimpinnya dalam laporan mereka, yang mengungkap Bagian Komunis Tiongkok yang sebenarnya kepada Amerika Serikat dan dunia pada umumnya, sehingga memberikan kontribusi positif bagi upaya perdamaian di Tiongkok, Asia, dan dunia.

Tahun ini menandai peringatan 80 tahun kunjungan Kelompok Pengamat AS ke Yan'an, sebuah kota di Provinsi Shaanxi, Tiongkok barat laut yang merupakan rumah bagi kantor pusat Komite Sentral PKT dan pusat revolusi Komunis selama 13 tahun dari tahun 1935 hingga 1948.

Salah satu pengunjung adalah Paula Domke Sterling, putri Kapten Paul Domke dari Kelompok Pengamat Angkatan Darat AS, yang menghargai keberanian dan keterbukaan ayahnya.

Sterling memasuki kediaman lama ayahnya di dalam Sekolah Menengah Yan'an, dan melihat foto-foto lama Domke di dinding dengan mata berkaca-kaca.

"(Perjalanan ke Yan'an) itu memengaruhi, memengaruhi seluruh hidupnya setelah itu. Seperti yang dia katakan sebelumnya, mereka adalah kawan (di Yan'an), mereka adalah saudara, mereka menjalin persahabatan yang tak terputus sepanjang hidup mereka, dan sekarang berlanjut melalui keluarga mereka, melalui orang-orang yang telah mendengar kisah mereka. Dan itu sungguh luar biasa," kata Paula Domke Sterling.

Kunjungan itu juga ditandai dengan kenangan bersama tentang persahabatan mendalam yang terjalin antara masyarakat Amerika dan Tiongkok selama perjuangan bersama mereka melawan fasisme Jepang.

"Ketika kita dapat melihat apa yang dilakukan oleh para leluhur dan bapak leluhur kita selama masa yang jauh lebih sulit daripada yang kita alami sekarang, kita dapat menggunakannya sebagai simbol sebagai cara agar kita dapat bersatu dan bekerja sama untuk maju," kata Andrew Bunce, cicit Stilwell.

"(Saya percaya bahwa) anak-anak saya dan generasi itu, mereka dapat melanjutkan persahabatan yang dimiliki keluarga Stilwell dengan masyarakat Tiongkok, mempertahankannya untuk lima generasi atau lebih," kata David Bunce, cicit Stilwell lainnya.

Di Chongqing di barat daya Tiongkok, bekas kediaman Jenderal Stilwell di kotamadya tersebut kini telah berubah menjadi museum untuk mengenang kontribusi dan persahabatannya yang besar dengan rakyat Tiongkok.

Keturunannya mengagumi foto-foto sang jenderal, yang diambil saat ia masih anak sekolah. Barang-barang lamanya dan bahkan buku hariannya dipajang di museum tersebut.

Keturunan yang berkunjung tersebut juga mengunjungi Beijing, ibu kota Tiongkok.

Komentar