Hong Kong, Radio Bharata Online - Film "Evil Unbound", yang menggambarkan kekejaman yang dilakukan oleh Unit 731, sebuah unit perang kuman Jepang yang terkenal kejam selama Perang Dunia II, telah mendapat sambutan hangat di kalangan warga Hong Kong sejak ditayangkan perdana di wilayah administratif khusus di Tiongkok selatan pada hari Kamis (18/9).
Unit 731, sebuah pangkalan penelitian senjata biologis dan kimia rahasia di Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang, Tiongkok timur laut, berfungsi sebagai pusat kendali perang biologis Jepang di Tiongkok dan Asia Tenggara selama Perang Dunia II.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa dari tahun 1940 hingga 1945, Unit 731 melibatkan setidaknya 3.000 orang dalam eksperimen manusia, dan lebih dari 300.000 orang di Tiongkok tewas akibat senjata biologis Jepang.
Para penonton film berpendapat bahwa penting untuk mengambil pelajaran dari sejarah dan menghargai perdamaian dan kehidupan bahagia yang telah diraih dengan susah payah saat ini, yang diraih oleh para pahlawan yang tak terhitung jumlahnya yang mengorbankan nyawa mereka yang berharga.
"Militerisme dan imperialisme Jepang sangat kejam dan biadab. Kerugian yang ditimbulkannya terhadap rakyat Tiongkok adalah sesuatu yang tidak akan pernah kita lupakan, baik oleh kita maupun generasi mendatang. Saya pikir periode sejarah ini tidak boleh dilupakan," ujar seorang penonton film.
"Ini adalah periode sejarah yang tidak boleh kita lupakan. Saya pikir pentingnya menonton film ini terletak pada pengingat bahwa kita harus mengingat sejarah dan tidak pernah melupakan luka masa lalu. Kita tidak boleh melupakan penghinaan terhadap bangsa, selalu berusaha untuk menjadi kuat dan terus maju dengan tekad," ujar penonton lainnya.
David Ding, Manajer Umum Sil-Metropole Organization, salah satu distributor film tersebut, mengatakan ia yakin film ini akan populer di Hong Kong dan Makau.
"Hari ini film 'Evil Unbound' tayang perdana di Hong Kong dan Makau. Lebih dari 200 pemutaran dijadwalkan di 55 bioskop di kedua wilayah tersebut. Saya yakin film ini pasti akan diterima dengan baik di Hong Kong dan Makau," kata Ding.
Menurut statistik dari platform daring, sejak film tersebut ditayangkan perdana di seluruh dunia pada hari Kamis (18/9), pendapatan box office-nya, termasuk pra-penjualan, telah melampaui 1,2 miliar yuan (sekitar 2,8 triliun rupiah) hingga pukul 18:14 pada hari yang sama.