Kamis, 21 November 2024 10:32:44 WIB
Kebijakan Baru Beijing dan Shanghai Bantu Tingkatkan Minat Beli Rumah
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Han Yu, seorang agen real estat di Beijing (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Minat beli rumah meningkat setelah Beijing dan Shanghai mengumumkan insentif pajak lebih lanjut pada hari Senin (18/11).
Kedua kota tersebut mengumumkan akan menghapus perbedaan antara perumahan biasa dan non-biasa, yang akan menghasilkan pengurangan pajak untuk transaksi properti.
Rumah dengan luas lebih dari 140 meter persegi biasanya diklasifikasikan sebagai perumahan non-biasa dan menghadapi tarif pajak transaksi yang lebih tinggi.
Sesuai dengan kebijakan baru, yang akan berlaku pada tanggal 1 Desember 2024, kedua kota tersebut akan membebaskan individu dari pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 5 persen atas penjualan properti non-biasa yang telah dimiliki selama dua tahun atau lebih.
"Kami telah melihat peningkatan yang nyata dalam konsultasi daring dan kunjungan pelanggan. Banyak pelanggan yang sebelumnya ragu-ragu kini memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat rumah yang dijual dan memulai pembelian rumah. Kami dapat merasakan bahwa keinginan mereka untuk membeli rumah meningkat," kata Han Yu, seorang agen real estat di Beijing.
Kedua kota tersebut juga akan mengadopsi kebijakan nasional terpadu tentang pajak akta perumahan pribadi.
Untuk rumah berukuran 140 meter persegi atau kurang, pajak akta dikurangi hingga tarif minimum 1 persen, sementara tarif yang dikurangi 1,5 persen berlaku untuk properti yang lebih besar dari 140 meter persegi.
Bagi mereka yang membeli rumah kedua untuk keluarga mereka, tarif pajak akta yang dikurangi sebesar 1 persen akan dikenakan untuk properti seluas 140 meter persegi atau lebih kecil, sementara tarif yang dikurangi sebesar dua persen akan berlaku untuk properti yang lebih besar dari 140 meter persegi.
"Kebijakan ini benar-benar dapat dilaksanakan. Misalnya, untuk rumah berukuran 140 meter persegi atau kurang, pajak akta dikurangi menjadi 1 persen. Bagi keluarga yang memiliki dua anak, kebijakan ini sangat membantu. Sejak kebijakan dua anak berlaku, banyak keluarga memiliki lebih banyak bayi. Seiring bertambahnya anak-anak, banyak keluarga ingin pindah dari apartemen dua kamar tidur asli mereka ke apartemen tiga kamar. Rumah saya tidak lagi cukup besar untuk ditinggali, jadi, saya telah berkeliling melihat-lihat rumah yang dijual," ujar Zhao Jing, seorang warga Beijing.
Menanggapi pasar properti yang lesu, Tiongkok telah memperkenalkan serangkaian tindakan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk penurunan suku bunga hipotek, persyaratan uang muka yang lebih rendah, dan pelonggaran pembatasan pembelian.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB