Minggu, 24 September 2023 11:9:41 WIB

Teknologi Kembang api digital memberi energi pada pembukaan Asian Games

Teknologi

AP Wira

HANGZHOU, Radio Bharata Online - Upacara pembukaan Asian Games ke-19 di Hangzhou menampilkan kembang api digital yang lebih ramah lingkungan dan lebih mempesona untuk ditonton.

Tim efek visual membuat ledakan kembang api virtual 3D dan memadukannya ke dalam rekaman video menggunakan teknologi AR, memungkinkan detail cahaya dan bayangan yang lebih realistis.

Terlebih lagi, teknologi visualnya memungkinkan pemandangan kembang api yang langka dari atas ke bawah, yang sulit untuk difilmkan dengan ledakan nyata.

Kembang api digital ditampilkan di layar komputer yang digunakan untuk menciptakan efek visual pada upacara pembukaan Asian Games ke-19 di Hangzhou. / CMG

"Kali ini, tim kami telah memikirkan banyak cara untuk menggunakan kembang api digital, yang dibuat dengan animasi 3D dan teknologi AR, untuk menggantikan kembang api asli pada momen penting tanpa menghilangkan efeknya," Sha Xiaolan, direktur utama upacara pembukaan., mengatakan kepada China Media Group (CMG). "Penonton di lokasi masih bisa merasakan suasana kembang api melalui layar besar dengan lebar 185 meter dan tinggi 15 meter."

Menurut rekaman video yang diperoleh CMG yang menunjukkan studio yang membuat kembang api digital, Unreal Engine dari raksasa video game Epic Games digunakan untuk merender efeknya.

Untuk bagian AR, para seniman efek khusus melakukan pemindaian dan pemodelan 3D real-time dari semua struktur di sepanjang Sungai Qiantang untuk memastikan kembang api tampak nyata dengan menerangi sekelilingnya pada waktu yang tepat.

"Kami telah mensimulasikan seluruh pertunjukan dengan mesin efek khusus," kata Li Yan, direktur AR untuk upacara pembukaan.

Li Yan, direktur AR untuk upacara pembukaan Asian Games ke-19 di Hangzhou, menjelaskan pembuatan kembang api digital tersebut. / CMG

Upacara pembukaan berlangsung pada hari Sabtu di Stadion Pusat Olahraga Olimpiade Hangzhou, juga dikenal sebagai "Teratai Besar."

Menurut Sha, teknologi baru tersebut masih bisa menyentuh penonton dengan tema " people, beauty and emotions."

"Yang paling penting adalah kami ingin menyebarkan filosofi perlindungan lingkungan kami, dan itulah mengapa kami akhirnya membuat keputusan (untuk memotong kembang api asli)," tambah Sha.

Tiongkok berusaha keras untuk mengurangi emisi karbon di negara tersebut dan berencana untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. [CGTN]

Komentar