Senin, 27 Januari 2025 10:1:0 WIB
Tim yang terdiri dari para peneliti dari Tiongkok
Teknologi
AP Wira

Ilustrasi sinar kosmik. /VCG
BEIJING, Radio Bharata Online - Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh ilmuwan Tiongkok telah menemukan gelombang paduan suara yang berjarak lebih dari 160.000 km dari Bumi – sebuah fenomena luar angkasa yang sebelumnya diyakini hanya terjadi di dekat wilayah medan magnet dipol Bumi, menurut sebuah makalah studi yang diterbitkan di Nature, Kamis.
"Kami mengamati gelombang paduan suara dengan frekuensi di bawah 100 Hz. Ketika kami mengubah gelombang paduan suara menjadi keluaran audio, kami memperoleh sepotong 'paduan suara ruang angkasa' yang dapat kami dengar," kata Liu Chengming di Universitas Beihang, penulis pertama makalah tersebut, yang menggambarkan suara tersebut seperti "kicauan burung."
Medan magnet Bumi meluas ke luar angkasa. Ketika partikel bermuatan di kosmos melewati medan magnet, mereka dapat membangkitkan gelombang paduan suara, atau gelombang elektromagnetik dengan karakteristik frekuensi yang mirip dengan kicauan burung di pagi hari. Sebagai salah satu fluktuasi elektromagnetik paling intens di luar angkasa, gelombang paduan suara telah menjadi yang terdepan dalam penelitian fisika luar angkasa. Dipercaya secara luas bahwa gelombang paduan suara hanya terjadi di dekat wilayah medan magnet dipol Bumi.
Tim yang terdiri dari para peneliti dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan Swedia, telah menganalisis sejumlah besar data yang dikumpulkan oleh Magnetospheric Multiscale Mission, sebuah misi penyelidikan surya-terestrial. Mereka menemukan gelombang paduan suara yang berjarak lebih dari 160.000 km dari Bumi, dan memberikan penjelasan teoritis bahwa interaksi gelombang-partikel nonlinier adalah penyebabnya.
Gelombang paduan suara memainkan peran penting dalam memahami pertanyaan mendasar di luar angkasa dan memiliki implikasi praktis yang luas. Gelombang paduan suara merupakan kunci percepatan elektron berenergi tinggi di sabuk radiasi Bumi dan pembentukan aurora yang berdenyut di wilayah kutub. Gelombang paduan suara juga dapat memengaruhi perubahan cuaca luar angkasa, membahayakan operasi pesawat ruang angkasa yang stabil dan kesehatan astronot.
Temuan ini memberikan dukungan teoritis penting untuk pemodelan dan perkiraan cuaca luar angkasa yang tepat, menurut penelitian tersebut.
[CGTN]
Komentar
Berita Lainnya
Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Deng Xijun: “Ekonomi Tiongkok kembali tumbuh 3 Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:37:56 WIB
“Memperkuat Pemulihan Ekonomi Regional di Tengah COVID-19†Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:42:13 WIB
Seperti kita ketahui bahwa semua Negara saat ini tengah dihadapkan dampak pandemi dan problem lainnya Teknologi
Selasa, 3 November 2020 9:58:24 WIB
CMG Siap Beritakan CIIE ke-3 Ekspo Impor Internasional Tiongkok (CIIE) ke-3 dibuka 4 November hari ini Teknologi
Rabu, 4 November 2020 1:22:22 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin kemarin (4/11) di depan jumpa pers menyatakan Teknologi
Kamis, 5 November 2020 0:59:28 WIB
Shanghai yang berkapasitas menjadi tuan rumah CIIE ke-3 kian menjadi sorotan dunia Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:45:28 WIB
Metamorfosis Wuhan dari Pusat Corona menjadi Primadona Wisata Teknologi
Sabtu, 7 November 2020 0:51:48 WIB
BEIJING - Laju cepat terus ditunjukkan oleh teknologi komputasi awan atau cloud hampir di seluruh dunia Teknologi
Minggu, 8 November 2020 20:0:28 WIB
Jakarta - Festival belanja terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap 11 November yang merupakan hari raya\ bagi warga lajang Teknologi
Selasa, 10 November 2020 19:55:39 WIB
Menurut informasi dari Biro Pos Nasional Tiongkok Teknologi
Rabu, 11 November 2020 22:3:29 WIB