Senin, 18 September 2023 13:48:38 WIB

Tiongkok-ASEAN Expo Bawa Peluang Baru untuk Bangun Ekonomi Regional yang Terbuka
Ekonomi

Eko Satrio Wibowo

banner

Yan Chao, Wakil Manajer Umum, Guangxi Start Manganese Materials Co. (CMG)

Nanning, Radio Bharata Online - Tiongkok-ASEAN Expo memacu pertumbuhan peluang-peluang baru yang diperlukan untuk membangun ekonomi regional yang terbuka. Pasalnya, hal tersebut memainkan peran penting dalam memperdalam kerja sama Tiongkok-ASEAN dan memajukan integrasi ekonomi regional.

Tiongkok-ASEAN Expo ke-20 dibuka pada hari Sabtu (16/9) di Nanning, ibukota Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, Tiongkok selatan, dengan hampir 2.000 perusahaan yang hadir.

South Manganese Group, produsen dan pengembang produk terkait mangan terkemuka, telah secara aktif terlibat dalam produksi dan penelitian produk mangan. Dengan jumlah eksploitasi bijih mangan tahunan sekitar 3,5 juta ton, grup ini telah memantapkan dirinya sebagai pemain kunci dalam industri tersebut.

Grup itu secara konsisten berpartisipasi dalam Tiongkok-ASEAN Expo selama 19 tahun terakhir. Dengan memanfaatkan platform ini, serta kebijakan preferensial dari Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP), grup tersebut terus menjajaki pasar luar negeri, yang mengarah pada perluasan operasi bisnis yang cepat.

Saat ini, Guangxi Start Manganese Materials Co. di bawah South Manganese Group, sebuah perusahaan khusus yang bergerak di bidang pertambangan, pabrik, hidrometalurgi logam, pemrosesan dan perdagangan, sedang menjalani peningkatan dan transformasi teknologi.

"Kapasitas produksi telah meningkat dari 2.000 ton per tahun menjadi 30.000 ton per tahun. Setelah transformasi, emisi karbon berkurang 7.000 ton per tahun," kata Yan Chao, Wakil Manajer Umum, Guangxi Start Manganese Materials Co.

Selain itu, Tiongkok-ASEAN Expo juga berkontribusi pada pendirian Beibu Gulf Mercantile Exchange, sebuah platform perdagangan untuk pasar komoditas curah di Guangxi.

"Dalam hal volume transaksi, jumlah kumulatif telah mencapai 12,7 miliar yuan (sekitar 27 triliun rupiah) sejak diluncurkan, dengan sekitar 2 miliar yuan (sekitar 4,2 triliun rupiah) diselesaikan secara online. Fokus utama dari transaksi ini adalah negara-negara di Afrika, Australia, dan Asia Tenggara. Dengan melakukan transaksi online melalui platform ini, biaya keseluruhan dapat dikurangi hingga 10 persen," ujar Peng Peishan, Wakil Manajer Umum Eksekutif Beibu Gulf Mercantile Exchange.

Delapan tahun yang lalu, pengusaha Malaysia Eddie Wong tiba di Nanning dengan membawa 43 kotak produk durian dan berpartisipasi dalam Tiongkok-ASEAN Expo untuk pertama kalinya. Kesuksesan dan peluang bisnis yang ia temui membuatnya sangat percaya diri. Sejak saat itu, ia menjadi wajah yang tidak asing lagi di pameran tersebut, dan tidak pernah absen dalam setiap edisi.

Merek yang ia dirikan, "One Legend Kingdom", pernah menjangkau lebih dari 100 supermarket di seluruh Tiongkok. Tahun ini, ia ingin memanfaatkan Tiongkok-ASEAN Expo untuk menghidupkan kembali pasar Tiongkok secara bertahap, yang telah mengalami stagnasi akibat pandemi.

"Kami memulai bisnis kami pada tahun 2014. Pengaruh Tiongkok-ASEAN Expo sangat luar biasa, meningkatkan seluruh skala bisnis kami sebanyak lima hingga tujuh kali lipat," kata Wong.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Kao Kim Hourn, mengatakan bahwa Tiongkok-ASEAN Expo adalah pencapaian besar dalam hal kerja sama yang sedang berlangsung.

Kedua belah pihak telah menjadi mitra dagang utama satu sama lain selama tiga tahun berturut-turut. Pada paruh pertama tahun ini, ASEAN tetap menjadi mitra dagang terbesar Tiongkok, dengan perdagangan barang bilateral naik 5,4 persen dari tahun ke tahun menjadi 3,08 triliun yuan (sekitar 6.500 triliun rupiah).

Komentar

Berita Lainnya

Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi

Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB

banner