Kamis, 21 September 2023 11:53:48 WIB
Pejabat Bank Sentral Tiongkok: Tiongkok Konsolidasikan Momentum Pemulihan Ekonomi dengan Kebijakan Moneter yang Efektif
Ekonomi
Eko Satrio Wibowo
Zou Lan, Direktur Departemen Kebijakan Moneter People's Bank of China (CMG)
Beijing, Radio Bharata Online - Seorang pejabat senior bank sentral Tiongkok pada hari Rabu (20/9) di Beijing mengatakan Tiongkok telah mengkonsolidasikan momentum positif pemulihan ekonomi dengan menerapkan kebijakan moneter yang hati-hati dengan cara yang ditargetkan dan secara efektif mencegah risiko dan tantangan dalam dan luar negeri sepanjang tahun ini.
Zou Lan, Direktur Departemen Kebijakan Moneter People's Bank of China (PBOC), memperkenalkan peran kebijakan moneter dalam mendukung perkembangan ekonomi pada sebuah konferensi pers mengenai situasi ekonomi Tiongkok saat ini.
Menurut Zou, likuiditas dan kredit moneter telah dipertahankan pada tingkat yang wajar. Menyusul pemangkasan rasio cadangan wajib (reserve requirement ratio/RRR) di bulan Maret 2023, PBOC mengumumkan lagi pada 14 September 2023 untuk memangkas RRR lembaga keuangan sebesar 0,25 poin persentase, yang bertujuan untuk membangun pasar moneter dan keuangan yang menguntungkan.
Sementara itu, kebijakan ini telah meningkatkan dukungan untuk area-area utama seperti keuangan inklusif, inovasi ilmiah dan pembangunan ramah lingkungan sembari meningkatkan dukungan keuangan untuk perusahaan-perusahaan swasta guna memenuhi permintaan pembiayaan yang beragam.
Dari sisi harga, pada bulan Juni dan Agustus 2023, suku bunga operasi pasar terbuka dan fasilitas pinjaman jangka menengah (medium-term lending facility/MLF) diturunkan masing-masing sebesar 20 dan 25 basis poin, sehingga suku bunga pinjaman turun ke level terendah dalam sejarah.
PBOC juga berupaya menurunkan batas bawah suku bunga untuk kredit rumah kedua serta suku bunga hipotek yang ada untuk kredit rumah pertama, memandu lembaga-lembaga keuangan untuk menurunkan suku bunga deposito jangka menengah dan jangka panjang secara wajar untuk mendorong transformasi tabungan menjadi konsumsi dan investasi.
Zou mengatakan bahwa Bank sentral Tiongkok juga secara positif menanggapi perubahan nilai tukar RMB sambil menstabilkan ekspektasi pasar.
"(Kami akan) menggunakan kombinasi dari berbagai alat kebijakan untuk menjaga likuiditas pada tingkat yang wajar dan memadai. Kami akan memanfaatkan peran bank-bank besar milik negara sebagai pilar untuk meningkatkan stabilitas pertumbuhan kredit. Kami akan secara efektif mengimplementasikan pedoman 16 langkah (langkah-langkah yang diluncurkan November lalu untuk meningkatkan dukungan kebijakan untuk sektor perumahan), dan meningkatkan dukungan keuangan untuk proyek-proyek seperti transformasi kelurahan, infrastruktur penggunaan ganda, dan perumahan yang disubsidi pemerintah," jelas Zou.
"Kami akan terus mengimplementasikan perangkat struktural yang ada dan secara efektif memperpanjang dan memperpanjang instrumen yang telah jatuh tempo. Kami juga akan memandu biaya pembiayaan ekonomi riil untuk tetap stabil dengan tren penurunan dan mendorong bank untuk secara aktif menyesuaikan suku bunga pinjaman hipotek yang ada. Sementara itu, kami akan mengatur penawaran dan permintaan di pasar valuta asing dengan berbagai perangkat cadangan devisa untuk menjaga risiko overshooting nilai tukar," paparnya.
Zou menambahkan bahwa di masa depan, Tiongkok masih memiliki ruang kebijakan yang cukup untuk menghadapi tantangan dan perubahan lebih lanjut.
Komentar
Berita Lainnya
Investasi Banyak Masuk ke Jateng, Ganjar: Tingkat Layanan Kita Sangat Serius Ekonomi
Selasa, 4 Oktober 2022 18:8:39 WIB
Perdagangan Jerman mengalahkan ekspektasi pada Agustus , meski ekonomi melambat Ekonomi
Rabu, 5 Oktober 2022 18:2:24 WIB
Krisis Ekonomi 1997 Kembali Bayangi Asia Ekonomi
Kamis, 6 Oktober 2022 13:29:54 WIB
Pakar: Tren konsumsi sehat mencerminkan kepercayaan konsumen yang kuat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:14:0 WIB
Perkiraan uang penjualan pembuat chip TSMC, persaingan melambat Ekonomi
Jumat, 7 Oktober 2022 19:44:54 WIB
Mentan-Menkeu G20 & Bank Dunia Kumpul di AS, Cari Solusi Atasi Krisis Pangan Ekonomi
Rabu, 12 Oktober 2022 9:9:53 WIB
Lebih dari Setengah Mobil Baru akan Menggunakan Listrik pada Tahun 2025 Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:21:32 WIB
Tibet Melihat Pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Tahunan Dua Digit Ekonomi
Kamis, 13 Oktober 2022 21:23:14 WIB
Gara-gara Hujan, Petani Risau Harga Cabai dan Beras Naik Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:37:6 WIB
PLN: Infrastruktur Listrik Kereta Cepat Rampung Juni 2023 Ekonomi
Sabtu, 15 Oktober 2022 8:43:54 WIB
Antisipasi Resesi Gelap, Sandiaga Uno: Perkuat UMKM dan Kolaborai Ekonomi
Minggu, 16 Oktober 2022 18:8:23 WIB
Huawei akan mendirikan pusat layanan cloud Eropa pertama di Irlandia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 10:1:4 WIB
14 Negara Tandatangani 100 Kerja Sama Dagang dengan Indonesia Ekonomi
Kamis, 20 Oktober 2022 15:36:8 WIB
Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tembus 5,5 Persen pada Kuartal III 2022 Ekonomi
Sabtu, 22 Oktober 2022 11:45:9 WIB