Selasa, 2 September 2025 11:53:47 WIB

Pengamat Global: SCO Memberi Contoh Kerja Sama Internasional
International

Eko Satrio Wibowo

banner

Tshilidzi Munyai, Anggota Majelis Nasional Afrika Selatan (CMG)

Afrika Selatan, Radio Bharata Online - Para pengamat dari seluruh dunia memuji Organisasi Kerja Sama Shanghai atau Shanghai Cooperation Organization (SCO) atas teladannya dalam kerja sama internasional dan kemajuan globalisasi.

Mereka memuji organisasi tersebut dalam wawancara dengan China Central Television pada kesempatan KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai 2025, yang berlangsung dari Minggu (31/8) hingga Senin (1/9) di kota pelabuhan Tianjin, Tiongkok utara. KTT tahun ini mempertemukan lebih dari 20 pemimpin negara asing dan pimpinan 10 organisasi internasional untuk membahas kerja sama dan menyusun cetak biru bagi perkembangan di masa depan.

Didirikan di Shanghai pada Juni 2001, SCO telah berkembang dari enam anggota pendiri menjadi keluarga beranggotakan 27 negara yang terdiri dari 10 anggota resmi, dua negara pengamat, dan 15 negara mitra dialog yang tersebar di Asia, Eropa, dan Afrika.

Tshilidzi Munyai, anggota Majelis Nasional Afrika Selatan, memuji Tiongkok atas upayanya mempromosikan multilateralisme.

"Tiongkok percaya pada globalisasi. Tiongkok juga percaya pada multilateralisme, alih-alih unilateralisme, alih-alih proteksionisme. Tiongkok memperlakukan bahkan negara terkecil sekalipun secara setara, sehingga itulah rasa hormat yang diberikan Tiongkok kepada negara lain. KTT ini akan memperkuat integrasi ekonomi regional, pembangunan, dan stabilitas perdagangan bagi semua pihak yang ingin berpartisipasi," ujarnya.

Beberapa pihak memuji SCO atas inklusivitasnya dan fokus jangka panjangnya dalam mempromosikan kerja sama ekonomi.

"KTT ini tidak hanya mempertemukan para pemimpin negara anggota SCO dan perwakilan negara pengamat, tetapi juga perwakilan lainnya di bawah model 'SCO Plus'. Ini sungguh momen bersejarah. Semakin besar SCO berkembang dan semakin banyak negara yang berpartisipasi di dalamnya, semakin kokoh fondasinya bagi pembangunan," kata Serik Korzhumbayev, Pemimpin Redaksi Surat Kabar Delovoy Kazakhstan di Kazakhstan.

"SCO terus membangun kohesi sebagai mekanisme yang secara kontroversial menarik peserta baru, karena SCO tidak bertujuan untuk membentuk semacam blok militer, melainkan untuk menciptakan komunitas kepentingan bersama yang berfokus pada kerja sama ekonomi," ujar Assylbek Izbairov, Direktur Institut Studi Geopolitik Kazakhstan.

Beberapa pengamat juga mencatat bahwa SCO mengadvokasikan manfaat bersama dan hasil yang saling menguntungkan, memberikan landasan yang kokoh bagi negara-negara untuk memperdalam kolaborasi praktis di berbagai bidang.

"KTT SCO menarik partisipasi dari berbagai pihak dan perhatian signifikan dari media yang meliput acara tersebut secara luas. Hal ini karena berlangsung di negara besar dan diselenggarakan oleh seorang pemimpin bereputasi tinggi di dunia. KTT tersebut berfokus pada isu-isu yang sangat penting, termasuk memperkuat kerja sama internasional, memerangi terorisme, dan merumuskan rencana pembangunan ekonomi yang melibatkan semua peserta," kata Abu Azeez Bin Laren, Pakar Hubungan Internasional Saudi.

"Negara-negara anggota SCO menunjukkan bahwa solusi kolektif dan damai dapat ditemukan, sehingga menjadi contoh dalam membangun hubungan internasional. Ketika para pihak terlibat dalam konsultasi politik yang menghasilkan pengurangan perbedaan dan konsensus mengenai isu-isu keamanan, terdapat prasyarat mendasar bagi investasi dan pertukaran yang lebih besar di antara masyarakat negara-negara anggota SCO. Akibatnya, hal ini menjadi paradigma baru bagi dunia yang terfragmentasi seperti yang kita saksikan saat ini," jelas Marcos Pires, Direktur Institut Ekonomi dan Studi Internasional di Universitas Negeri Sao Paulo di Brasil.

Komentar

Berita Lainnya

Forum Pangan Dunia ke-2 yang dibuka di Roma International

Selasa, 18 Oktober 2022 23:8:41 WIB

banner
Giorgia Meloni International

Sabtu, 22 Oktober 2022 11:57:58 WIB

banner