Sabtu, 19 Agustus 2023 15:53:41 WIB
WHO Gelar KTT Terkait Pengobatan Tradisional, Pertama Kali dalam Sejarah,
Kesehatan
AP Wira
Persiapan resep herbal di klinik Pengobatan Tradisional Tiongkok di Simao, Provinsi Yunnan, Tiongkok/ foto WHO / DR / Simon Lim
JAKARTA, Radio Bharata Online -Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelenggarakan KTT Global Pengobatan Tradisional pada 17 dan 18 Agustus 2023 di Gandhinagar, Gujarat, India. Diselenggarakan bersama oleh Pemerintah India, KTT ini akan mengeksplorasi peran pengobatan tradisional, pelengkap, dan integratif dalam mengatasi tantangan kesehatan yang mendesak dan mendorong kemajuan dalam kesehatan global dan pembangunan berkelanjutan.
"Saya juga melihat bagaimana pengobatan tradisional diintegrasikan di tingkat pelayanan kesehatan primer, dengan taman kesehatan di klinik, di mana saya berkesempatan menanam pohon Tulsi," kata Tedros.
Mengingat bahwa pengobatan tradisional "setua manusia itu sendiri", kepala WHO mencatat bahwa banyak obat modern berakar dari praktik penyembuhan kuno. Tedros menegaskan bahwa jauh di masa lalu, obat tradisional adalah obyek permintaan yang terus meningkat di seluruh dunia. Dia menyoroti pentingnya kesehatan mental, penuaan yang sehat, dan mencegah serta mengobati penyakit tidak menular yang bisa didapatkan dari pengobatan tradisional.
"Ini bukan hal baru bagi WHO", ujarnya.
Dia mendesak negara-negara untuk memeriksa cara terbaik untuk memasukkan pengobatan tradisional dan komplementer ke dalam sistem kesehatan untuk mendapatkan manfaat terbaiknya. Meski banyak digunakan, obat tradisional selama ini dipandang menyebabkan kesenjangan akses dalam perawatan kesehatan. Obat tradisional juga dinilai meningkatkan perdagangan hewan langka, seperti harimau, badak, dan trenggiling.
Menurut Tedros, obat-obatan tradisional sebetulnya punya nilai tersendiri jika digunakan secara tepat, efektif, dan aman sesuai bukti ilmiah terbaru.
"Melalui KTT ini, dan Pusat Pengobatan Tradisional Global WHO, WHO berupaya membangun bukti dan data untuk menginformasikan kebijakan, standar, dan peraturan untuk penggunaan obat tradisional yang aman, hemat biaya, dan adil," pungkas Tedros. [WHO]
Komentar
Berita Lainnya
BPOM Temukan 718.791 Vitamin Ilegal Dijual di Online Shop Selama Pandemi Covid-19 Kesehatan
Kamis, 6 Oktober 2022 13:37:0 WIB
Singapura Hadapi Subvarian Omicron Baru XBB, Harian Naik Lagi 9 Ribu Kasus Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 10:23:40 WIB
Jokowi: 80 Persen Vaksin COVID-19 yang Digunakan Indonesia Berasal dari RRT Kesehatan
Senin, 17 Oktober 2022 13:43:44 WIB
Wanita dengan Dada Besar Lebih Gampang Kena Kanker Payudara? Kesehatan
Selasa, 18 Oktober 2022 9:49:9 WIB
Kemenkes: Apotek-Nakes Setop Sementara Obat Sirup! Kesehatan
Rabu, 19 Oktober 2022 8:56:53 WIB
Daftar Obat Sirup yang Dilarang dan Ditarik BPOM Kesehatan
Jumat, 21 Oktober 2022 10:15:51 WIB
Kemenkes: Omicron XBB Terdeteksi di Indonesia Kesehatan
Minggu, 23 Oktober 2022 16:42:29 WIB
Shanghai Mulai Berikan Vaksin Booster COVID-19 yang Dihirup Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:8:34 WIB
Pemerintah Gratiskan Biaya Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Akut Kesehatan
Rabu, 26 Oktober 2022 16:21:29 WIB
WHO Rilis Peringatan 8 Obat Sirup yang Dilarang BPOM RI Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 15:32:48 WIB
Corona Kembali Meningkat, Pemerintah Prediksi Puncaknya 1-2 Bulan Lagi Kesehatan
Jumat, 4 November 2022 18:46:33 WIB
5 Kebiasaan Penyebab Sariawan, Bukan Kurang Makan Buah Kesehatan
Sabtu, 5 November 2022 7:23:52 WIB
5 Sarapan Bergizi untuk Menurunkan Berat Badan Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:42:35 WIB
Vaksin Covid-19 Direkomendasikan Jadi Imunisasi Rutin Kesehatan
Minggu, 6 November 2022 7:47:25 WIB
Delta Sungai Yangtze Tingkatkan integrasi melalui digitalisasi Kesehatan
Sabtu, 27 Agustus 2022 1:59:36 WIB