Chengdu, Radio Bharata Online - Para pengamat internasional mengamati dengan saksama peringatan Hari Kemenangan pada hari Rabu (3/9) lalu di Beijing, dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menyampaikan pidato yang dipuji karena kedalaman dan dampaknya yang mendunia.

Menandai peringatan 80 tahun kemenangan dalam Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia, pidato tersebut menggarisbawahi warisan sejarah Tiongkok dan jalan damainya menuju pembangunan global bersama.

Para pengamat mencatat bahwa pidato tersebut menegaskan kembali komitmen Tiongkok terhadap pembangunan damai melalui modernisasi, sebuah pendekatan yang mereka katakan menawarkan harapan bagi masa depan global yang lebih bersatu dan sejahtera.

"Saya (melihat bahwa) di mana pun mereka berada di sekolah, kantor, atau perusahaan, semua orang di Tiongkok berkelompok menonton program tersebut. Sebagai orang asing, saya merasa bahwa di Tiongkok, orang-orang bersatu selamanya, bangga dengan sejarah dan pembangunan Tiongkok, dan mereka sepenuhnya (merangkul) semangat PKT dan semangat untuk pembangunan yang damai. Jadi, saya mendoakan Tiongkok yang jaya, jayalah keadilan, dan jayalah pembangunan yang damai!" ujar Altab Hossin, Pakar Hubungan Internasional Bangladesh.

"Pesan yang juga disampaikan Presiden Tiongkok kepada bangsa dan dunia adalah pro-perdamaian, penuh harapan, sekaligus mengenang para martir dan korban, serta kontribusi rakyat Tiongkok bagi kebebasan dan musyawarah dunia dari fasisme, Nazisme, dan militerisme. Pidato itu, tentu saja, merayakan keberanian dan pengorbanan rakyat Tiongkok. Namun, pidato itu juga mengingatkan bahwa perdamaian, kerja sama, dan persatuan rakyat sesungguhnya merupakan jalan untuk mengamankan masa depan. Dan beliau menawarkan uluran tangan persahabatan kepada seluruh dunia bagi siapa pun yang ingin bekerja sama," jelas Dragana Mitrovic, Direktur Pusat Studi Asia dan Timur Jauh di bawah Universitas Beograd.

Para pakar juga mengatakan bahwa acara peringatan tersebut mengirimkan pesan yang jelas kepada dunia, yakni pembangunan yang berkelanjutan harus berakar pada perdamaian dan stabilitas. Mereka menyoroti visi Tiongkok untuk membangun masa depan bersama bagi umat manusia, yang didukung oleh empat inisiatif globalnya tentang pembangunan, keamanan, peradaban, dan tata kelola sebagai peta jalan menuju persatuan, kerja sama, dan kemakmuran bersama.

"Empat inisiatif Presiden Xi sangat penting bagi kawasan dan dunia. Secara global, inisiatif-inisiatif ini mendorong perdamaian, pembangunan, dan pemahaman budaya. Dan saya, sebagai jurnalis, percaya bahwa inisiatif-inisiatif ini menunjukkan visi Tiongkok tentang dunia yang adil. Inisiatif-inisiatif ini menawarkan jalan bagi kerja sama dan pemahaman. Ketika bangsa bekerja sama dalam damai, mereka dapat berdagang dan bertumbuh. Inisiatif-inisiatif ini (ditujukan) untuk dunia yang lebih baik dan lebih terhubung," ujar Jurnalis Ceko, Helena Kocova.